SUARA INDONESIA

Duduki Stunting Tertinggi Kedua di Jatim, Bupati Jember: Semua Pihak Harus Ambil Andil

Wildan Mukhlishah Sy - 22 September 2021 | 18:09 - Dibaca 1.70k kali
Peristiwa Daerah Duduki Stunting Tertinggi Kedua di Jatim, Bupati Jember: Semua Pihak Harus Ambil Andil
Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi Ketua Penggerak PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini, Rabu (22/9/2021). (Foto: Wildan/suaraindonesia.co.id)

JEMBER- Jumlah balita stunting di Kabupaten Jember hingga saat ini diperkirakan mencapai 37 persen, angka tersebut merupakan tertinggi kedua se-Provinsi Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, dalam kegiatan rembuk strategi konvergensi percepatan penurunan stunting Kabupaten Jember, Rabu (22/9/2021).

"Jember masuk kategori kurang bagus, nomer 2 dari bawah se Jatim. Ini tentunya merupakan hal buruk, PR yang harus segera diselesaikan," jelasnya.

Tak hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan dan Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) maupun PKK. Menurut Bupati, seluruh OPD yang ada di Kabupaten Jember harus turut mengambil bagian dalam upaya penurunan angka stunting.

"Ini bukan hanya kewajiban Dinkes atau BP3AKB, semua OPD harus mengambil andil dan bekerjasama dalam menurunkan angka stunting. Dukungan masyarakat dan perusahaan-perusahaan juga kami butuhkan," pintanya.

Dalam kesempatan yang sama, Hendy meminta agar pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan PKK memberikan pendampingan secara intens kepada ibu hamil yang kurang gizi. Sementara untuk target utama program penurunan stunting yakni menyasar bayi yang berada pada usia 6 sampai 24 bulan.

"Tolong diberikan pendampingan secara intens, ibu hamil yang kurus dan kurang gizi itu. Ini untuk penderita stunting tolong prioritaskan yang di usia 6 sampai 24 bulan," lanjutnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh media suaraindonesia.co.id melalui pesan whatsapp Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Wiwik Supartiwi menjelaskan, berdasarkan hasil operasi timbang yang dilakukan pada 174.161 balita pada bulan Februari 2021, ditemukan 20.506 yang menderita stunting.

"Sebanyak 6.734 diusia 6 sampai 24 bulan sementara 5.780 ibu hamil yang beresiko melahirkan balita stunting," tulisnya.

dr. Wiwik menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting diantaranya. Pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, menggandeng PKK, DP3AKB dan DPMD untuk melakukan kegiatan akselerasi Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB) juga stunting di 11 Kecamatan, serta beberapa kegiatan lainnya.

"Dalam hal ini kami juga memberikan bantuan 5 kilogram beras kepada 165 balita stunting dengan bersinergi juga bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)," tambahnya.

Dirinya juga berharap agar seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Jember, membantu merealisasikan penurunan angka stunting yang terjadi di Kabupaten Jember.

"Semoga lima pilar, termasuk media juga bersatu bersinergi untuk menurunkan angka stunting," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya