NGAWI - Di sela-sela kesibukannya saat menghadiri rapat bersama Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) yang bertempat di Kurnia Convention Hall, jalan Ir. Soekarno, pada Jumat (1/10/2021).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi ketika ditemui awak media, akhirnya ikut angkat bicara perihal adanya kepala sekolah yang menggunakan dana tabungan siswa untuk pembiayaan kegiatan sekolah salah satunya biaya penulisan ijazah.
Sumarsono mengatakan, dibawah kepemimpinannya sebagai kadindik, dirinya meminta masalah SDN Banjaransari 2 sebagai bahan pembelajaran seluruh kepala sekolah di Kabupaten Ngawi, agar kasus penggunaan tabungan siswa untuk pembiayaan kegiatan sekolah tidak terjadi lagi.
"Gemar menabung itu baik, namun jika dana tabungan di sekolahan itu dikelola oleh guru atau kepala sekolah itu tidak diperbolehkan, alangkah baiknya pihak sekolah bekerja sama dengan pihak Bank, seperti Bank Jatim misalnya," kata Sumarsono, Senin (4/10/2021).
"Apalagi dana tabungan siswa dipergunakan untuk pembiayaan sekolah, salah satunya untuk biaya menulis ijazah, saya minta jangan terjadi lagi! Sekali lagi saya sampaikan bahwa gemar menabung itu baik, namun silakan kerjasama dengan pihak Bank," tegas Sumarsono.
Diberitakan sebelumnya, masalah SDN Banjaransari 2 mencuat ketika adanya dana tabungan sebanyak 29 siswa kelas 6 yang dikelola oleh pihak sekolahan dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan sekolah.
Namun, ketika disorot berbagai pihak akhirnya oleh pihak sekolahan dana tabungan sebesar Rp 282 ribu per siswa dikalikan sebanyak 29 siswa akhirnya dikembalikan.
Diketahui, menurut pengakuan kepala sekolah SDN Banjaransari 2 Sri Suharni, bahwa uang tabungan tersebut digunakan untuk biaya upah penulisan ijazah Rp 10 ribu per siswa, untuk biaya perpisahan konsumsi Rp 52 ribu per siswa, foto Rp 10 ribu per siswa, foto copy dan laminating Rp 10 ribu per siswa, sisanya dipergunakan untuk membuat plang nama sekolahan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi