SUARA INDONESIA

Alami Kerugian Materiil, Warga Kejawan Putih Tambak Protes Pembangunan Apartemen

Lukman Hadi - 12 October 2021 | 16:10 - Dibaca 1.54k kali
Peristiwa Daerah Alami Kerugian Materiil, Warga Kejawan Putih Tambak Protes Pembangunan Apartemen
Salah seorang warga menunjukkan beberapa kerusakan di rumahnya. (Foto: Lukman/suaraindonesia.co.id)

SURABAYA - Warga Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya mengeluh atas pembangunan gedung apartemen diduga milik Pakuwon City.

Bukan tanpa sebab, warga merasa pembangunan gedung itu sudah merugikan materiil seperti rumah serta jalan sekitar pemukiman warga.

Salah seorang warga, Chusnul Yakin menjelaskan bahwa kemungkinan besar pembangunan ini kelanjutan dari pembangunan gedung pertama yang sudah berdiri.

"Informasinya memang ini setelah pembangunan gedung (apartemen) yang ini (pertama) ada kesinambungan bikin apartemen yang kedua," kata Chusnul saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/10/2021).

Sebelum pembangunan gedung yang kedua ini, kata Chusnul, warga juga memprotes pembangunan gedung yang pertama. Hanya saja pihak pengembang memberikan kompensasi ke warga sesuai radius atau jarak rumah dengan lokasi pembangunan.

"Untuk yang apartemen pertama ini juga ada dampak warga sekitar. Diberi kompensasi penempatan ring 1, 2, dan 3. Ini rumah ini masuk ring 3 mendapat kompensasi sebesar Rp1 juta per empat bulan," jelasnya.

Warga lainnya yang mengalami dampak akibat pembangunan tersebut ialah M Romli. Romli mengaku resah terhadap pembangunan karena banyak tembok rumahnya yang retak.

Ia juga sering merasa was-was karena pemasangan paku bumi dari proyek itu mengakibatkan getaran yang sangat kencang.

"Kan seperti gempa kalau masang tiang pancang itu, seperti ada gempa," hematnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Agoeng Prasodjo mengatakan, apabila ada rumah yang retak akibat dugaan pembangunan, berarti ada yang salah atas proyek tersebut.

"Kalau itu memang rumah warga itu ada yang retak akibat pembangunan tower  berarti ada yang salah dengan pembangunan itu," ujar Agoeng.

Untuk ke depannya, Komisi C bakal mencoba menyelesaikan problem ini dengan melihat terlebih dahulu bagaimana perijinan dari bangunan dan berencana akan meninjau lokasi.

"Kita lihat dulu bagaimana bangunannya, kita lihat dulu di lapangan bagaimana, dan nanti kalau ada rapat kita undang," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya