SUARA INDONESIA

12 Kecamatan di Tuban Jadi Pelanggan Banjir

Irqam - 21 November 2021 | 21:11 - Dibaca 2.99k kali
Peristiwa Daerah 12 Kecamatan di Tuban Jadi Pelanggan Banjir
Banjir melanda di Jalan Raya Merakurak-Kerek, Tuban, (Foto: dokumen/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mendata ada 12 kecamatan yang menjadi langganan banjir ketika hujan turun intensitas tinggi.

"Ada di Kecamatan Tuban, Merakurak, Montong, Singgahan, Jatirogo, Plumpang, Widang, Grabagan, Rengel, Soko, Palang, dan ditambah Parengan," kata Kepala Pelaksana (BPBD) Tuban, Yudi Irwanto, Minggu (21/11/2021).

Banjir merendam di sejumlah kecamatan tersebut mempunyai ketinggian air bervariasi. "Ketinggian air mulai dari 10 sentimeter hingga 80 sentimeter," tambah Yudi.

Yudi menyebut, pada periode 2020-2021 banjir bandang di Tuban mengalami kenaikan yakni 35 titik yang pada periode sebelumnya hanya 19 titik. Sedangkan, untuk banjir yang disebabkan luapan air sungai bengawan solo justru turun dari 1 titik menjadi nihil.

"Penyebab utama banjir adalah karena debit air hujan yang terlalu besar, sehingga tanggul avur jebol, juga meluapnya sungai kening. Dan air kiriman dari dataran tinggi atau hutan serta sampah yang menyumbat aliran sungai," ungkapnya.

3 penyakit bonus banjir di tengah pandemi

Seperti diketahui, beberapa hari belakangan, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Tuban. Akibatnya, beberapa daerah dan jalan raya terpantau tergenang air atau banjir.

Tak ayal, kondisi tersebut rentan memunculkan masalah baru. Karena banjir tentu tak datang sendiri, mereka juga membawa bonus yakni ancaman penyakit kesehatan. Hal ini, perlu diwaspadai terhadap sejumlah penyakit di musim ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Budi Utomo menjelaskan, masyarakat harus perlu mewaspadai penyakit yang umum menyerang saat kondisi banjir. Penyakit tersebut yaitu diare, influenza, dan leptospirosis.

"Tidak semua masyarakat bisa menjaga kebersihan, karena kalau kebersihan kurang akan muncul lalat dan menimbulkan penyakit," jelas Bambang kepada suaraindonesia.co.id.

Menurut Bambang, penyakit leptospirosis harus menjadi perhatian masyarakat saat terdampak banjir. "Yang paling bahaya ini penyakit leptospirosis ditularkan penyebaran kuman dari tikus," ujarnya.

Di tengah situasi pandemi, Bambang berpesan untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun harus menjadi rutinitas serta mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

"Yang paling penting adalah menjaga 5M. Nanti saat hari natal dan tahun baru usahakan tetap dirumah saja," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya