SUARA INDONESIA

Harga Cabe Melambung, Petani Tak Dapat Untung

Wildan Mukhlishah Sy - 20 December 2021 | 11:12 - Dibaca 1.22k kali
Peristiwa Daerah Harga Cabe Melambung, Petani Tak Dapat Untung
Petani Cabai di Kabupaten Jember. Foto: Istimewa

JEMBER- Harga komuditas cabe di Kabupaten Jember yang mengalami kenaikan hingga Rp 80 ribu per kilogram, tidak petani setempat tidak mendapatkan untuk yang tinggi.

Hal tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim yang terjadi di Kabupaten Jember, diantaranya curah hujan tinggi dan angin kencang.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang pemilik lahan cabai di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas Novan Fawait. 

Dirinya mengaku lahan seluas 28000 meter persegi yang ditanami sekirar 600 pohon cabai miliknya, sempat mengalami kerugian.

"Mahal memang mas, saya jual ke pasar sendiri Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu perkilo. Itupun saya panen sehari," ungkapnya.

Menurut Novan, sebelumnya dirinya mampu menghasilkan 4 hingga 6 kwintal setiap kali memanen. Dirinya menilai kondisi cuaca juga mempengaruhi ukuran dan tingkat kematangan cabai.

"Biasanya, dulu sebelum cuaca ekstrim bisa tembus sekali panen 4 sampai 6 kwintal sekali panen," ucapnya.

Namun, saat ini dirinya hanya mendapatkan 40 persen daei keseluruhab pohon cabai yang ada di ladangnya.

"Kurang lebih 1 sampai 2 kwintal saja kalau sekarang," ujarnya.

Dirinya menambahkan, meski harga cabai terbilang mahal, namun pengeluaran untuk upah pegawai, waktu panen yang tidak menentu hingga banyaknya pohon cabai yang patah membuat petani malah mengalami kerugian.

"Meski mahal ibarat kata kami tetap merugi, karena pengeluaran pegawai dan juga kondisi cabai banyak yang busuk, jadi kurang maksimal," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya