SUARA INDONESIA

Beginilah Penjelasan Disperta Kabupaten Jombang Terkait Hama Tikus Saat MT - 1

Gono Dwi Santoso - 06 January 2022 | 16:01 - Dibaca 1.49k kali
Peristiwa Daerah Beginilah Penjelasan Disperta Kabupaten Jombang Terkait Hama Tikus Saat  MT - 1
Kadis Pertanian Kabupaten Jombang, Muchamad Rony saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis ( 06/01/2022).Foto :( Suara Indonesia.co.id/ Gono Dwi Santoso).

JOMBANG - Antisipasi serangan hama tikus yang merusak tanaman padi menjelang awal musim tanam di wilayah Jombang .Dimana hama tikus ini sangat meresahkan petani di kabupaten Jombang .Begini penjelasan Muchamad Rony , Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang saat di temui di ruang kerjanya ,Kamis (06/01/2022 ).

Mochamad Rony, Kadisperta jombang menjelaskan ke media Suara Indonesia co id, untuk perkembangan hama tikus ini, memang masih terjadi.

Menurutnya, perkembangan tikus hama sejauh ini memang terbilang sangat cepat, sehingga jumlahnya akan terus bertambah banyak.

"Terkait masalah hama tikus ini ,musuh alami  yang ada selama ini, juga menjadi faktor utama  penyebab merjalalela pertumbuhan hama tikus. Jadi ketika musuh alami seperti ,ular ,burung hantu, dan pemangsa - pemangsa tikus lainnya juga banyak yang  hampir sudah punah, ini yang menyebabkan ekositemnya tidak seimbang, pengendali hama tikus minimal sedikit ," terangnya.

Dari Dinas pertanian kabupaten Jombang, sendiri terus memberikan motivasi penyuluhan ke pada para petani, melalui petugas penyuluhan lapangan terkait pengendalian hama tikus yang menyerang tanaman tanaman petani.

"Seperti kita berharap, petani melakukan tanam serempak, petani menjaga kebersihan lingkungan sawah, serta pengendalian secara kontinyu dari masa pertumbuhan padi . kemudian juga mengunakan musuh alami menjadi program yang terus kita galakan," ungkap Mochamad Rony Kadisperta Jombang.

Dirinya menambahkan, pihaknya juga telah menyediakan stok Rodentisida, sementara pihak desa menyiapkannya melalui Dana Desa.

"Kemudian dari Desa juga menyiapkan dari dana desa .Ini merupakan program dari pemerintah daerah menyiapkan Rodentisida untuk mengendalikan hama tikus," imbuhnya.

Disinggung terkait anggaran pengendalian hama tikus, Rony menjelaskan, Dinas Pertanian mempersiapkan sekolah lapang dengan anggaran sekitar Rp 300 .000.000 ,00 ( tiga ratus juta rupiah), untuk pengendalian hama tikus, serta untuk menyiapkan sarana dan prasarana.

Terkait serangan hama tikus, di 21 kecamatan di kabupaten Jombang, Rony mengungkapkan kejadian tersebut merata hampir di seluruh daerah.

" Iya hampir semua merata, tidak ada kasus yang menonjol. Dilokasi - lokasi tertentu, dimana  disitu tanaman tidak sejenis seperti ada padi dengan tebu , biasanya tren serangannya hama tikus naik," paparnya.

Selanjutnya tentang bangunan rubuha yang akan digunakan untuk pengendalian hama tikus dengan burung hantu, kata Rony akan terus digalakkan.

"Alhamdulillah untuk rubuha terus kita  kembangkan, karena dirasa sangat efektif  memanfaatkan burung hantu untuk pengendalian hama tikus di areal persawahan terus akan kita galakan," ujarnya.

Dirinya merinci, untuk tanaman padi di kabupaten Jombang ada, sekitar 75 ribu hektare pada satu tahun musim tanam.

Sehingga total seluruh komoditas yang ada  di kabupaten Jombang termasuk padi serta palawija sekitar ada kurang lebih sekitar 110 ribu hektare, untuk satu tahun musim tanamnya.

Ditemui saat Gropyokan Tikus Kades Pacarpeluk Bambang Suirman membeberkan, hama tikus menyerang tanaman padi di persemaian usia 3 hari sampai 2 minggu.

" Jadi lahan pertanian ini di Desa Pacarpeluk kurang lebih 100 hektare .Hama tikus ini menyerang tanaman padi di persemaian usia 3 hari sampai 2 minggu rawan diserang hama tikus," bebernya.

Untuk melakukan gropyokan tikus di desa tersebut,  pihaknya  menggembong menggunakan pompa air, kemudian kepus dengan belerang dan josmos memakai gas elpiji, serta senapan angin.

Suirman mengatakan, di musim tanam pertama, biasanya hama tikus akan menyerang persemaian padi sebelum di tanam.

"Serangan hama tikus ini yang dikeluhkan petani karena tikus merupakan hama yang sangat menggangu dan menjadi musuh petani," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya