JOMBANG - Kedatangan tim dari Polda Jatim ke Ponpes Shiddiqiyyah untuk mengantar surat panggilan MSA, dibenarkan oleh Joko Herwanto Ketua Umum Orshid.
Dirinya menghimbau agar semua pihak dapat menahan diri, serta mengikuti proses mekanisme hukum yang ada.
Menurutnya saat ini, MSA beserta tim pengacaranya berupaya untuk mencari keadilan dengan mengajukan praperadilan yang kedua pernyataan tersebut disampaikan Joko Herwanto saat di temui media Suara Indonesia.co.id, di Ponpes Shyiddiqiyyah, Kamis (13/01/2022).
"Bahwa ada petugas dari Polda Jatim yang didampingi dari Polres Jombang, untuk menyampaikan surat panggilan ke MSA," tambahnya.
Dirinya memaparkan pihak keamanan di pesantren, tidak memiliki kewenangan untuk menerima surat tersebut. Untuk itu disarankan petugas kepolisian menghubungi tim pengacara dari MSA.
"Kita menunggu proses itu semua, apa pun keputusannya akan kita hargai dan kita hormati. Sekali lagi apa yang terjadi di pesantren, bukanlah kami untuk melawan hukum, menghambat petugas institusi Polri sama sekali tidak, Kita menghormati itu semua," terang Joko Herwanto.
Menurut Joko, saat ini MSA sedang dalam kodisi tidak sehat, sehingga masih belum bisa ditemui dan dimintai keterangan.
"Kemudian pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa MSA hari ini posisinya ada dipesantren, dalam kondisi kurang enak badan, kita berdoa bersama bahwa yang terjadi ini bisa terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Dirinya berharap keadilan dapat ditegakkan dengan se-objektif mungkin, tentu saja dengan memperhatikan fakta-fakta hukum yang ada.
"Bukan semata-mata kasus ini dipaksakan dengan adanya berbagai macam tekanan, berbagai macam kepentingan dari pihak-pihak lain," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi