JEMBER - Menanggapi ramainya isu adanya dugaan pungli yang mengaku sebagai orang dekat Bupati Jember, DPRD ikut bersuara.
Seperti yang disampaikan oleh Anggota Kosmi D DPRD Jember, A.Dhafir Syah saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya, Minggu (06/02/2022).
"Kalau ada yang menjanjikan dengan iming-iming uang dengan nominal sekian-sekian saya pastikan itu oknum. Usut dan laporkan, siapapun itu," tegas Dhafir dalam komentarnya.
Dhafir memastikan, rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) P3K itu tidak dipungut biaya apapun.
"Karena sudah ditanggung negara, sekali lagi semua gratis tidak berbayar," lanjutnya.
Jika ada alat bukti dan ada pelaku, Dhafir mendorong agar Aktivis PGRI Jatim bisa terus mengawal orang merasa menjadi korban, untuk berani buka suara.
"Kejar beritakan, biar tidak terbiasa. Kalau terbukti, itu pemerasan namanya," ujarnya.
Praktisi Pendidikan di dunia kesehatan ini kembali menjelaskan, bahwa apapun motif dan alasannya pungli itu tidak dibenarkan dan melanggar hukum.
"Siapapun itu, monggo media harus membantu masyarakat memberikan pemahaman agar rakyat Jember makin pintar dan bijak menerima informasi," tutupnya.
Pernyataan senada disampaikan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo.
Dikatakannya, bahwa perekrutan ASN P3K gratis tidak dipungut biaya.
"Gratis, atanama siapapun tidak dibenarkan melakukan kegiatan pungli," jawabnya singkat melalui pesan Watshapp.
Diberitakan sebelumnya, Aktivis PGRI Jatim mendapatkan pengaduan dari anggotanya, yang mengaku menjadi korban dugaan pungli.
Terduga pelaku, menjanjikan dirinya bisa lulus dari ASN P3K, dengan syarat membayar sejumlah Rp 15 juta.
Namun hingga berita ini diturunkan, korban mengaku belum lulus sesuai yang diharapkan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Yuni Amalia |
Komentar & Reaksi