SUARA INDONESIA

Permasalahan Bendungan Bener Terus Bergulir, Warga Kembali Mematok Lahan yang Belum Dibayar

Agus Sulistya - 13 February 2022 | 20:02 - Dibaca 1.94k kali
Peristiwa Daerah Permasalahan Bendungan Bener Terus Bergulir, Warga Kembali Mematok Lahan yang Belum Dibayar
Warga saat mau mengukur lahan miliknya yang belum dibayarkan (foto: agus/suaraindonesia.co.id)

PURWOREJO - Puluhan warga pemilik lahan yang terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, Purworejo kembali mematok lahannya yang sudah digarap oleh pihak PT namun belum dibayarkan uang ganti untungnya.

Mereka memasang tali rafia sebagai batas antara lahan yang sudah dibayarkan dan yang belum dibayarkan.

Sebagian warga juga menanami kembali lahan yang masih menjadi hak mereka dengan pohon durian.

Misbat (60) salah satu warga Dusun Kalipancer, Desa Guntur yang belum dibayarkan lahanya mengatakan, bahwa lahan miliknya sebagian belum dibayarkan padahal yang lainya sudah dibayarkan.

"Saya minta keadilan, makanya lahan punya saya yang belum dibayarkan mohon untuk segera dibayar," katanya dilokasi Bendungan Bener, Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (13/02/2022).

Lebih lanjut, Misbat menegaskan, setelah dirinya menerima uang ganti untung, Misbat bersama warga yang lain mempersilahkan kepada pihak PT untuk melakukan pekerjaan kembali.

"Selama 2 tahun lahan saya digarap oleh pihak PT namun belum dibayar ataupun disewa, saya berharap untuk segera dibayarkan. Sebelumnya lahan ini saya tanami pohon durian, pohon kelapa dan pohon-pohon keras lainya, namun sekarang sudah tidak bisa saya garap lagi," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Terdampak Bendungan Bener (Masterbend) saat mendampingi para warga melakukan pematokan menyampaikan, sebanyak 64 bidang lahan yang sudah dimusyawarahkan namun belum dibayarkan, 7 bidang dipatok tadi, 18 bidang saluran air yang tanah milik warga, 3 bidang tanah masih bermasalah, 92 bidang di PMH 1 dan PMH 2 dan 5 bidang diluar penlok.

"Jadi hari ini yang dipatok tidak keseluruhan namun yang oasti-pasti saja. Untuk total tanah yang masuk penlok namun belum dibayarkan ada 185 bidang," kata Eko.

Dijelaskanya, terkait tanah yang ditanami kembali oleh warga tersebut karena tanah yang belum dibayarkan sepenuhnya masih menjadi milik warga.

"Jadi selama ini hanya dikerjakan oleh pihak PT namun belum ada kepastian, makanya ditanami pohon durian supaya warga bisa mendapatkan penghasilan karena selama ini mereka sudah tidak bisa mendapatkan hasil dari tanah tersebut," jelas Eko.

Eko menegaskan kembali bahwa kegiatan hari ini dirinya beserta warga yang lain tidak menghambat proses pembangunan Bendungan Bener namun karena tanah tersebut masih milik warga maka selanjutnya masih diolah sama warga.

"Dari masyarakat Dusun Kalipancer khususnya juga ingin ngopi bareng dengan Projek Manager dari subkon Waskita yaitu Jatikawi pak Dani Daryanto mohon sekiranya mau bertemu agar kami tidak gagal paham dengan statmen-statmen yang telah anda berikan," pungkas Eko.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya