JEMBER - Acara ritual atau berdzikir di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur menyisakan luka yang mendalam bagi 11 keluarga yang ditinggalkan.
Saat diperiksa polisi, pihak keluarga sempat mengaku tidak setuju dan sempat menghalangi untuk ikut ritual aneh itu.
Namun, korban tetap memaksa untuk ikut dan datang pada acara yang berujung maut itu.
Hal itu disampaikan oleh Kasatpolairud Polres Jember, AKP M Na'i saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id, Senin (14/02/2022) siang .
"Semua keluarga banyak yang tidak setuju ikut semacam aliran ritual seperti itu, karena dinilai menyimpang," ujarnya.
Menurut Na'i, apapun alasan yang dilakukan oleh para anggota kelompok itu, tetap tidak dibenarkan karena sangat membahayakan.
"Memang menenangkan di pinggir pantai kalau berwisata. Tetapi, kalau sampai menceburkan diri, itu bahaya," terangnya.
Pihak kepolisian mencurigai, apa yang terjadi pada anggota kelompok tersebut ada dugaan doktrin.
"Kami duga seperti dicuci otaknya. Sehingga apa yang dilakukan mengaku atas kemauan sendiri," sebutnya.
Sampai saat ini, menurut Na'i, kasus tersebut sudah sepenuhnya ditangani oleh Satreskrim Polres Jember.
"Kasus ini akan terus didalami dan tidak menutup kemungkinan, ketua kelompok juga akan dimintai keterangan," tutupnya. (Sakur)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi