SURABAYA - Warga Peneleh mengusulkan kampungnya bisa dinobatkan sebagai destinasi wisata sejarah di Surabaya.
Kampung Peneleh kini sudah menyandang status cagar budaya setelah diresmikan beberapa waktu lalu.
Menurut warga setempat, Kampung Peneleh memiliki sejarah panjang bagi Surabaya, serta bangsa Indonesia pada umumnya.
"Kawasan Peneleh ini bukan kampung biasa pak. Disinilah cikal bakalnya pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia. Bung Karno besar di sini, Tjokroaminoto tinggal disini, nuansa sejarah kenegaraannya sangat kental," ujar salah seorang warga Peneleh, Jupri pada kegiatan reses DPRD Surabaya, Senin (21/2/2022) lalu.
Ia berpendapat kampung yang ditinggali perlu diberi perhatian "istimewa" oleh pemerintah kota, seperti kawasan Tunjungan dengan program Tunjungan Romansa.
"Jadi bukan hanya Tunjungan Romansa saja, Peneleh lebih kental jejak sejarahnya," katanya.
Sementara Ketua RW setempat, Tomo mengungkapkan, jika kampungnya bisa direalisasikan menjadi wisata sejarah, maka terobosan itu bisa mendongkrak perekonomian warga.
"Warga Insyaallah akan bisa menjaga, saya kira pemprov juga akan support nanti asalkan dibangun dengan serius. Kita berharap pokok pikiran (Pokir) ini bisa menjadi referensi bisa diterima dan segera terealisasi," katanya.
Sementara Anggota DPRD, Budi Leksono menampung usulan warga Kampung Peneleh. Ia akan menyampaikan usulan tersebut dengan mencoba melakukan komunikasi dan kajian sejarah lanjutan untuk membangun Kampung Peneleh menjadi wisata sejarah di Surabaya.
"Kita akan coba kaji, saya nanti akan mencoba komunikasi dengan dinas terkait. Secara pribadi saya memiliki pandangan jika Peneleh layak menjadi lokasi wisata sejarah. Bahkan sudah lama saya menginginkan itu," beber Budi Leksono.
Ia menilai, Peneleh memang mempunyai jejak sejarah bagi perjuangan bangsa. Sehingga ia optimis cita-cita warga bisa terwujud.
"Dari situ kita bisa memulai kebangkitan ekonomi. Di mana sumber dayanya kita tinggal manfaatkan dari wilayah setempat," tutur Anggota Komisi A itu.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi