SUARA INDONESIA

Dorong Kemandirian Desa, Universal PT Tempu Rejo Hadirkan ALP Village

Wildan Mukhlishah Sy - 23 March 2022 | 12:03 - Dibaca 2.80k kali
Peristiwa Daerah Dorong Kemandirian Desa, Universal PT Tempu Rejo Hadirkan ALP Village
Universal PT Tempu Rejo, Imaji Sociopreneur, dan perangkat Desa Dukuhdempok, Wuluhan, Jember meresmikan TPST Harapan Baru sebagai bagian program Imaji Lingkungan dalam ALP Village. (Foto: Istimewa)

JEMBER- Universal PT Tempu Rejo menghadirkan program "ALP Village", sebagai upaya pendampingan dan pemberdayaan petani tembakau, serta masyarakat desa di Kabupaten Jember, Rabu (23/3/2022).

Dalam inovasi kali ini, pihaknya bekerjasama dengan komunitas Imaji Sociopreneur dan pemerintah desa setempat.

Terdapat sebanyak tujuh desa dari wilayah utara dan selatan Jember, yang masuk dalam program tersebut. Diantaranya, Desa Sabrang, Kesilir, Balung Lor, Bagon, Andongsari, Lembengan dan Slateng.

Sustainability dan CSR Manager Universal PT Tempu Rejo Herdian Rama memaparkan, ALP Village diluncurkan sejak bulan Juni 2021 lalu.

Hal tersebut dilakukan, karena melihat goyahnya sejumlah sektor akibat terdampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, selain sebagai langkah untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19, program tersebut juga bertujuan mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat yang ada di desa.

Atas hal tersebut, pihaknya sengaja mengedepankan prinsip kolaborasi dengan berbagai lembaga, kelompok sosial, pemerintah desa, petani tembakau dan masyarakat umum.

"Di sektor pendidikan misalnya, kami membangun taman bermain anak dan juga menyediakan akses pendidikan alternatif. Ini dilakukan agar mereka punya aktivitas dan belajar sepulang sekolah," paparnya kepada suaraindonesia.co.id, Rabu (23/3/2022).


Sosialisasi program pendidikan minat dan bakat Imaji Academy dan bahaya pekerja anak di SDN 2 Lembengan, Ledokombo, Jember, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Dirinya menambahkan, ALP Village berfokus pada empat sektor, antara lain mencegah munculnya pekerja anak di bawah umur, pada bidang pertanian tembakau melalui pendidikan minat dan bakat, medukung dan mengembangkan kelompok UMKM desa.

Selanjutnya pendirian sistem pengelolaan sampah dari hulu melalui bank sampah dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), hingga penyerahan 719 paket alat pelindung diri (APD), yang terdiri dari baju hazmat, masker KN 95, medical gloves, nurse cap, kacamata pelindung dan cover sepatu, ke RS Bina Sehat, Pusekesmas Pakusari dan RSD Kalisat.

Dirinya menilai, tidak adanya fasilitas dan aktivitas setelah pulang sekolah, merupakan salah satu faktor anak-anak rentan melakukan pekerjaan yang melanggar hak, serta mengganggu tumbuh kembangnya, terutama di sektor pertanian tembakau.

Perlu dikeahui, keterlibatan anak dalam suatu pekerjaan, juga telah diatur dalam Undang-undang (UU) Perlindungan Anak, Konvensi ILO No.132 tentang Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak dan Konvensi ILO No.138 tentang Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja.

Rama menambahkan, masing-masing sektor yang dikembangkan, dapat mendukung keberlangsungan sektor lain, sehingga terbentuklah ekosistem yang mendorong kemandirian masyarakat desa.

"Pembentukan UMKM yang menargetkan komunitas di sekitar taman bermain, bisa menjadi alternatif tambahan pendapatan bagi mereka," imbuhnya.

Tak hanya itu, anak-anak nantinya juga dapat mempelajari pengelolaan sampah yang baik, dengan berkunjung ke bank sampah.

"Bisa belajar berwirausaha juga, dengan mengunjungi UMKM yang ada di desa-desa tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Rama mengaku tidak pernah keberatan apabila konsepnya direplikasi di daerah lain. Karena akan semakin banyak tantangan yang diatasi secara bersama-sama.

"Semoga ini dapat menjadi alternatif untuk menanggulangi berbagai dampak pandemi Covid-19 ya," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Imaji Sociopreneur Moch. Musta'anul Khusni menjelaskan, tantangan yang terjadi di tengah masyarakat sudah seharusnya dihadapi secara bersama-sama.

Untuk itu, pihaknya berharap program yang kolaboratif tersebut, dapat menjadi inspirasi bagi berbagai kalangan untuk bersama-sama membangun desa.

"Semoga kerjasama ini, bisa jadi inspirasi, kita harus sadar bahwa tantangan yang dihasilkan oleh perubahan zaman memang harus dihadapi secara bersama-sama," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya