SUARA INDONESIA

Fraksi PSI Surabaya Sebut Pelayanan Keluarga Berencana Gagal Capai Target

Lukman Hadi - 12 April 2022 | 22:04 - Dibaca 1.90k kali
Peristiwa Daerah Fraksi PSI Surabaya Sebut Pelayanan Keluarga Berencana Gagal Capai Target
Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono. (Foto: dok.suaraindonesia.co.id/Lukman Hadi)

SURABAYA - Ketua Fraksi PSK DPRD Surabaya Tjutjuk Supariono menyoroti beberapa kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang tidak mencapai target. Bahkan, terdapat kegiatan di tahun sebelumnya yang realisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021

Menurut hasil analisis Fraksi PSI, jumlah akseptor KB yang mendapatkan pelayanan KB di tahun 2021 hanya 114 orang. Padahal, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jatim menunjukkan bahwa Kota Surabaya tercatat paling banyak jumlah peserta KB aktif yakni mencapai 80,10% (395.540 PUS) dari sebanyak 493.808 Pasangan Usia Subur (PUS).

Lebih lanjut, persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmeet need) di tahun 2021 menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu sebesar 18,67%, di mana pada tahun sebelumnya berada di angka 17,63%.

"Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di masyarakat. Selain itu, persentase peserta KB baru pun tidak mencapai target, di mana hanya 63,62% yang dapat terealisasi di tahun 2021," kata Tjutjuk Supariono, Selasa (12/4/2022).

Ia menganggap penurunan jumlah partisipasi peserta KB kemudian dapat berdampak pada potensi baby boom yang bisa menimbulkan permasalahan lain, seperti peningkatan angka stunting hingga kenaikan angka aborsi.

Sementara itu pada catatan LKPJ 2021, prevalensi balita stunting di Surabaya berada di angka 4,52% dimana Pemkot memiliki target zero stunting dan kematian ibu di tahun 2022 ini.

Politisi PSI tersebut juga menilai bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan banyaknya para akseptor KB yang merasa takut untuk mengakses pelayanan KB di Faskes.

"Saya berharap untuk kedepannya para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader dapat menggalakkan pelayanan KB, terutama bagi akseptor KB yang tidak bisa kontrol ke petugas kesehatan," harapnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya