TUBAN - Demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPRD Tuban berlangsung ricuh, pada Kamis (14/4/2022). Bermula saat aparat melarang mahasiswa masuk ke dalam gedung DPRD Tuban.
Pantuan suaraindonesia.co.id di lapangan, terjadi aksi saling dorong karena polisi tidak membuka akses menuju ke dalam gedung DPRD Tuban.
Massa aksi menuntut polisi agar membuka barikade untuk bisa bertemu dengan ketua anggota DPRD Tuban. Insiden tersebut sempat membuat dua mahasiswa terjatuh di tengah aksi saling
Aksi saling dorong mereda setelah polisi melakukan negosiasi, dan perwakilan mahasiswa di izinkan masuk ke dalam gedung DPRD Tuban.
Namun, mahasiswa kecewa karena ketua DPRD Tuban meninggalkan lokasi dan tidak menandatangani kertas tuntutan.
"Kami meminta waktunya sebentar ketua DPRD Miyadi, dengan sikap arogannya meninggalkan massa," kata Korlap Yayan Heldi Julian kepada awak media.
Demonstrasi mahasiswa ini mengusung isu utama penolakan wacana jabatan presiden tiga periode, penundaan pemilu, kenaikan harga BBM dan PPN, hingga meminta presiden dan DPR untuk menghentikan proyek pembangunan IKN.
Poin terakhir, mahasiswa mendesak dan menuntut DPRD Tuban untuk mendatangi kertas tuntutan yang dibawa, lalu menyampaikan kepada pemerintah pusat.
"Bagaimanapun caranya kertas tuntutan kami harus tertandatangani dan benar-benar terkawal sampai ke pusat. Kami waktu hingga pukul 19.00 WIB," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi