SUARA INDONESIA

Dampak PMK, Pasar Hewan Sepi Pembeli, Ketua LPPNU Minta Pemkab Bondowoso Gerak Cepat

Bahrullah - 01 June 2022 | 15:06 - Dibaca 1.88k kali
Peristiwa Daerah Dampak PMK, Pasar Hewan Sepi Pembeli, Ketua LPPNU Minta Pemkab Bondowoso Gerak Cepat
Rusdy Hasan saat melakukan survei ke pasar hewan terpadu selasaan (Foto Istimewa)

BONDOWOSO - Rusdy Hasan Ketua Lembaga Pemberdayaan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Bondowoso melakukan survei ke pasar hewan terpadu selasaan.

Saat dilokasi Rusdy Hasan melihat suasana pasar hewan sepi dari pembeli, sementara hewan ternak seperti sapi dan kambing tidak laku alias tidak ada yang membeli, sehingga akibatnya banyak pedagang ternak merugi dari Rp.3 juta sampai Rp.4 juta per ekor.

Hal itu terjadi sebagai mana dampak dari maraknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi.

Dari kejadian itu Rusdy Hasan meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bergerak cepat mencarikan sebuah solusi.

" Kami minta kepada pemerintah daerah, tolong diseriuskan tindakan-tindakan nyata dan strategis yang harus dilakukan," kata Rudy pada media, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, Rusdy menerangkan, saat dilokasi pasar hewan menemukan keluhan dari pedagang, bahwa masih tidak ada upaya pencegahan serius dari pemerintah daerah di setiap pusat kesehatan hewan di kecamatan-kecamatan di Bondowoso.

Menurut Rusdy, pemerintah harus segera duduk bersama melalui forum rapat koordinasi (Rakor) dalam merumuskan langkah strategis untuk mengambil langkah dan tindakan dalam menyikapi PMK.

" Saya sampai saat ini masih belum mendengar pemerintah melakukan Rakor untuk menyikapi PMK ini," imbuhnya.

Sementara di kabupaten lain, lanjut Rusdy, sampai menggelontorkan dana puluhan miliar untuk menanggulangi penyakit ini. 

" Saya kasihan masyarakat sudah bayar pajak, kemudian giliran ada persoalan seperti saat ini masih tidak ada keseriusan dari pemerintah," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah perlu bergerak cepat dalam menangani kasus ini, sebab dampaknya sudah terasa di kalangan peternak dan masyarakat.

Dia mengatakan, setidaknya pemerintah mengadakan sosialisasi kesehatan ternak dan pencegahan PMK lewat perkumpulan peternak di masing-masing kecamatan.

Dia menyatakan LPPNU siap ikut turut serta turun ke peternak memberikan penyuluhan-penyuluhan pada para petani yang beternak sapi dan kambing di desa desa terkait bagaimana menangani pencegahan dan kesehatan hewan.

" di LPPNU juga sudah ada dokter khusus spesialisasi hewan, yang siap memberikan penyuluhan pada para peternak," pungkasnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya