SUARA INDONESIA

Aksi Usung Keranda, Mahasiswa Tuban Suarakan Hilangnya Nurani Lindra-Riyadi

Irqam - 20 June 2022 | 19:06 - Dibaca 2.43k kali
Peristiwa Daerah Aksi Usung Keranda, Mahasiswa Tuban Suarakan Hilangnya Nurani Lindra-Riyadi
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII PMII Tuban menggelar aksi Usung Keranda di depan Gedung Pemkab Tuban, (Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban menggelar aksi unjuk rasa, memprotes kinerja Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati H Riyadi (Lindra-Riyadi) selama satu tahun pertama yang dinilai tidak berpihak pada rakyat di Kantor Pemkab Tuban, Senin (20/6/2022). Mereka membawa keranda sebagai simbol hilangnya hati nurani Lindra-Riyadi kepada publik.

"Keranda sebagai simbol hilangnya hati nurani pemerintah hari ini. Tadi kami juga menggelar tahlil dan doa agar hati nuraninya terketuk, tetapi itu tidak sampai ke hatinya Mas Bupati. Mungkin terlalu keras hatinya Mas Bupati, sehingga tidak bisa disentuh dengan doa-doa kita," kata Ketua PMII Tuban Khoirukum Mimmuaini, saat ditemui di sela-sela aksi, Senin (20/6/2022).

Pantauan di lapangan, terlihat massa aksi juga membawa sebuah karangan bunga ucapan berduka cita atas hilangnya hati nurani Bupati dan Wakil Bupati Tuban serta membentangkan spanduk berisi protes di depan Gedung Pemkab Tuban. Mereka secara bergantian melakukan orasi memprotes atas kinerja Lindra-Riyadi selama satu pertama.


"Tuntutan kami hari ini meliputi hukum, politik, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Tuntutan salah satunya adalah Mas Bupati sudah mendemosi 30 ASN tanpa surat, pada akhirnya KASN pun turun ke Tuban untuk memberikan peringatan dan rekomendasi kepada Mas Bupati. Tetapi sampai hari ini, Mas Bupati tidak menindaklanjuti hal itu," ungkap Aini sapaan akrabnya.

Selain itu, pendidikan Islam di dalam Portal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tuban, lanjut Aini, saat ini sudah dihilangkan. Ia menyebut, pemerintahan Lindra-Riyadi tidak lagi memperhitungkan pendidikan keagamaan, apalagi untuk memperoleh beasiswa. "Hari ini marak penyakit mulut dan kuku di Tuban, sampai sekarang belum ada solusi dari Pemkab. Masih banyak lagi tuntutan kami, jika disampaikan tidak akan selesai," jelasnya.

Dalam aksi tersebut, massa aksi juga membakar ban di depan Gedung Pemkab Tuban karena merasa kecewa tidak ditemui oleh Lindra-Riyadi. Aini mengaku sempat juga dihalang-halangi aparat saat ingin bertemu dengan Bupati Tuban. "Alasan Bupati tidak mau menemui katanya ada kegiatan, saya tanya dinas terkait yang menemui kami tidak tahu. Disisi lain, saya tahu agenda Bupati dimana. Kami coba ingin menemui, tapi karena aparat mendapatkan mandat dari Bupati, kami dihalangi oleh aparat," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya