SUARA INDONESIA

Buntut Supporter Nyalakan Flare, Panpel Kena Denda Hingga Rp 10 Juta

Wildan Mukhlishah Sy - 22 June 2022 | 10:06 - Dibaca 1.07k kali
Peristiwa Daerah Buntut Supporter Nyalakan Flare, Panpel Kena Denda Hingga Rp 10 Juta
Supporter Jember, saat menyalakan flare dan dihampiri oleh petugas. Foto: Ambang/suaraindonesia.co.id

JEMBER- Panitia pelaksana (Panpel) cabang olahraga sepak bola pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Poprov Jatim) ke-VII Tahun 2022, dijatuhi denda sebesar Rp 10 juta.

Ketua KONI Jember Sutikono mengatakan, hal tersebut merupakan buntut dari adanya supporter Jember yang menyalakan flare saat pertandingan Jember VS Pasuruan beberapa waktu lalu.

"Kemarin ada yang menyalakan flare, akhirnya Panpel kena denda," ungkapnya, saat konferensi pers di pendopo Wahyawibawagraha, Selasa (21/6/2022).

Dirinya mengaku, sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh supporter Jember, menurutnya euforia penonton tidak dipermasalahkan, selama mampu menjaga ketertiban dan kondusifitas.

"Sebenarnya untuk euforia itu sangat diperbolehkan, tapi harus tetap tertib dan kondusif," lanjutnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Koordinator Bidang Panitia Pelaksana Porprov Jatim Yoyok Agus membenarkan pernyataan tersebut.

Dirinya menilai, peraturan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memang sangat ketat, dimana panitia dituntut untuk dapat menjaga kondusifitas penontot selama pertandingan.

"Jadi memang tidak boleh ada penonton yang masuk ke lapangan dan membantu perkelahian atau penonton yang menyalakan flare," paparnya, saat dikonfirmasi oleh sejumlah media, Rabu (22/6/2022).

Untuk itu, dirinya berharap agar kedepannya para supporter dari setiap tim, khususnya Jember sebagai tuan rumah bisa lebih tertib, sehingga tidak kembali terjadi hal serupa.

"Itu sangat berat dendanya, semoga tidak terjadi lagi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada pertandingan Jember VS Pasuruan, Senin (20/6/2022) lalu, supporter Jember dari dua sisi tribun yang berbeda menyalakan flare sebanyak dua kali, yakni saat babak berlangsung dan setelah peluit panjang dari wasit pada akhir pertandingan babak ke dua.

Petugas kepolisian dan Panpel, bahkan langsung memberikan ultimatum kepada penonton yang menyalakan flare.

Atas hal tersebut Bupati Jember Hendy Siswanto meminta agar Panpel bisa melakukan koordinasi dengan petugas gabungan dari TNI/Polri dan Satpol PP, terkait pengamanan penonton baik saat pertandingan berlangsung, maupun di luar pertandingan.

"Karena kalau sepak bola ini kan, kadang tidak langsung selesai di tempat. Jadi nanti KONI dam Panpel koordinasi juga dengan petugas keamanan. Kalau butuh tambahan personil, silahkan dilakukan," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya