SUARA INDONESIA

Buntut Aksi Bejat Pengasuh Ponpes, PCNU Banyuwangi Nyatakan Sikap

Muhammad Nurul Yaqin - 27 June 2022 | 14:06 - Dibaca 2.23k kali
Peristiwa Daerah Buntut Aksi Bejat Pengasuh Ponpes, PCNU Banyuwangi Nyatakan Sikap
Pernyataan sikap PCNU Banyuwangi bersama asosiasi pondok pesantren di kantor PCNU setempat, Senin (27/6/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Jajaran Syuriah dan Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, memberikan sikap merespon dugaan pencabulan dan persetubuhan yang dilakukan seorang Pengasuh Ponpes di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh.

Secara tegas, Ketua PCNU Banyuwangi KH Moh Ali Makki berucap, apa yang dilakukan seorang pengasuh berinisial Fz itu murni urusan pribadi, tidak ada kaitannya dengan pesantren.

"Kami mohon masyarakat Banyuwangi agar membedakan antara tindakan atau perilaku pribadi dengan lembaga pondok pesantren," pinta Gus Makki, sapaan akrabnya, Senin (27/6/2022).

Pertemuan yang juga dihadiri asosiasi pondok pesantren dalam hal ini Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), beberapa pengasuh dan tokoh pesantren lainnya di kawasan Desa Padang, menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan kriminal yang dilakukan Fz kepada polisi.

"Kami mempercayai kepolisian bekerja secara cepat dan profesional. Jadi urusan kriminal adalah urusan pribadi Fz, tidak berkait dengan lembaga pesantren," ucap Gus Makki.

Menurutnya, jika persoalan ini dibiarkan berlarut-larut akan berdampak negatif pada lembaga pondok pesantren lain di Desa Padang dan sekitar Desa Padang.

Gus Makki menyebut, sejak persoalan tersebut ramai telah berdampak tidak hanya pada lembaga pondok yang diasuh Fz namun juga disekitarnya.

"Ada laporan ke kami beberapa santri dari Bali yang mondok disitu dijemput pulang, juga beberapa santri dari Banyuwangi. Bahkan pondok pesantren lain di wilayah itu gagal menerima santri baru, karena ada masyarakat mengatakan jangan mondok di Padang, imbas dari kasus ini," ungkapnya.

Gus Makki menyebut, pihaknya telah dua kali melakukan pertemuan bersama pihak keluarga, utusan masyarakat, utusan alumni, utusan sebagian pengasuh pesantren, utusan sebagian santri, siswa dan mahasiswa dari Pondok yang diasuh Fz.

"Kami sepakat akan membantu dari sisi bagaimana pondok pesantren ini berjalan seperti biasa. Kami meminta agar santri tenang, wali santri tenang, agar alumni juga tenang. Karena ini menjadi bagian kami. Sementara biarkan kasus kriminal ini berjalan sebagaimana rel yang sudah diatur," tutur Gus Makki.

Dia mengaku, PCNU Banyuwangi telah membuat tim khusus mulai pengurus PC, MWC dan Ranting Padang, untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat sekitar hingga para alumni dan wali murid.

"Kita sudah membagi tugas, ada yang kita tugasi untuk bertemu alumni-alumni, kita tugasi untuk bertemu wali murid, dan bertemu tetangga-tetangga. Kami minta semuanya tetap tenang," kata Gus Makki, menegaskan. 

Sebelumnya, dugaan perbuatan bejat pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi itu dilaporkan ke polisi.

Pengasuh Ponpes yang diketahui berinisial Fz ini diduga telah mencabuli hingga memperkosa 6 santrinya. Saat ini kasus tersebut terus bergulir di kepolisian, bahkan dalam Minggu ini Fz dipanggil untuk dimintai keterangan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya