BLITAR - Kisah miris dialami oleh Balita berusia 3 Tahun asal Kecamatan Talun Kabupaten Blitar Jawa Timur.
Pasalnya, balita itu diduga jadi korban penganiayaan oleh TS dan NH Orang tua angkat, hingga babak belur.
Kepala Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Chusana Curori, mengatakan, peristiwa ini terkuak saat korban dibawa orang tua angkatnya ke Posyandu untuk diimunisasi. Oleh petugas kesehatan terlihat ada yang aneh pada tubuh balita tersebut.
Kemudian, petugas memeriksa tubuh balita itu, karena merasa curiga karena badan bocah 3 tahun itu penuh lebam dan memar.
"Adanya temuan ini, Kader Posyandu memberitahukan kepada nenek korban jika cucunya mengalami luka memar dan lebam di sejumlah anggota tubuhnya," terangnya.
Lanjut Chusana, atas temuan ini, nenek korban langsung mengecek kondisi cucunya di rumah terduga dan ternyata benar jika gadis kecil itu menjadi korban penganiayaan.
"Dalam kesehariannya, balita ini sering ditinggal dirumah sendiri oleh orang tua angkatnya. Bahkan sesuai keterangan warga sekitar, bocah 3 tahun dikunci di dalam rumah hingga berjam-jam," jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini balita malang masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka yang dideritanya. Ironisnya, korban belum bisa diajak komunikasi dengan siapapun kecuali neneknya.
Perlu diketahui, ibu kandung korban adalah seorang TKI dan balita ini diminta oleh terduga karena belum punya anak selama menikah. Bukannya dijaga dengan baik, malah dianiaya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi