SUARA INDONESIA

UNRAS Carut-marut Pupuk Bersubsidi di Bondowoso, Puluhan Aktivis Mahasiswa Nyaris Bentrok dengan Aparat, Gara-gara Tak Ditemui Bupati

Bahrullah - 06 September 2022 | 07:09 - Dibaca 1.56k kali
Peristiwa Daerah UNRAS Carut-marut Pupuk Bersubsidi di Bondowoso, Puluhan Aktivis Mahasiswa Nyaris Bentrok dengan Aparat, Gara-gara Tak Ditemui Bupati
terlihat ratusan aktivis mahasiswa PMII Bondowoso terlibat aksi dorong dorongan dengan aparat kepolisian dan Satpol PP di depan pintu gerbang kantor Pemkab Bondowoso ( Foto: BAHRULLAH/Suaraindonesia)

BONDOWOSO - Puluhan Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) menggelar aksi unjuk rasa (UNRAS) soal Carut-marut pupuk bersubsidi di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Jawa Timur.

Saat aktivis Mahasiswa PMII melakukan aksi, sempat terjadi aksi saling dorong dorongan dengan aparat kepolisian dan Satpol-PP, hingga nyaris terjadi bentrok.

Aksi dorong dorongan antara aktivis mahasiswa dan aparat kepolisian, serta Satpol-PP terjadi kurang lebih sekitar hampir 5 menit.

Aksi itu terjadi setelah puluhan aktivis mahasiswa PMII itu mau masuk ke dalam kantor Pemkab, karena Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso tak menemui demonstran.

Beruntung aksi dorong dorongan yang nyaris bentrok itu bisa reda setelah AKBP Wimboko Kapolres Bondowoso turun langsung ke tengah-tengah aksi mahasiswa meredam amarah masa.

Ahmad Faris Bachtiar, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi mengatakan, insiden dorong dorongan massa aksi dengan aparat, karena para demonstran merasa kesal, sebab KH Salwa Arifin Bupati Bondowoso dan wakilnya tidak menemui mahasiswa yang melakukan demonstrasi.

" Kami datang melakukan aksi soal Carut-marut pupuk bersubsidi ke Pemkab Bondowoso, karena personal pupuk ini sudah sering terjadi setiap tahun, kami ingin menyampaikan aspirasi langsung pada bupati, tapi nyatanya tidak ditemui," kata Ahmad Faris pada Sewelaz.com, Senin (5/9/2022).

Lebih lanjut, Faris menerangkan temui permintaan mahasiswa awalnya para demonstran meminta ditemui langsung oleh Bupati Bondowoso dan wakilnya, namun mereka tidak memenuhi permintaan mahasiswa.

" Bupati Bondowoso tidak datang menemui para demonstran, karena tidak ditemui kami ingin masuk ke dalam kantor Pemkab, sehingga terjadi lah aksi saling dorong dorongan yang nyaris terjadi bentrok dengan aparat kepolisian dan Satpol PP," terangnya.

Faris mengaku dirinya dan para aktivis PMII datang ke kantor Pemerintah Kabupaten tujuannya melakukan aksi unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi langsung pada KH Salwa Arifin Bupati Bondowoso, soal Carut-marut pupuk bersubsidi yang terjadi.

Ia menyampaikan, persoalan pupuk bersubsidi ini hampir terjadi setiap tahun di Bondowoso, dari tahun 2020, 2021, sampai saat ini 2022, tapi anehnya tidak ada langkah nyata dari pemerintah daerah untuk memberikan solusi agar persoalan itu selesai.

" Persoalan carut marut pupuk bersubsidi ini kami mensinyalir ada mafia pupuk bersubsidi di Bondowoso, beserta oknum Kios dan Distributor nakal," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya