SUARA INDONESIA

Carut Marut Pupuk Bersubsidi di Bondowoso, Distributor Pupuk Sebut Program Kartu Tani di BNI Tak Jalan

Bahrullah - 08 September 2022 | 13:09 - Dibaca 1.91k kali
Peristiwa Daerah Carut Marut Pupuk Bersubsidi di Bondowoso, Distributor Pupuk Sebut Program Kartu Tani di BNI Tak Jalan
Program Kartu tani untuk pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi (Foto Ilustrasi)

BONDOWOSO - Carut marut pendistribusian pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso menjadi sorotan publik.

Salah satunya aktivis mahasiswa PMII yang ikut serta menyoroti persoalan pupuk bersubsidi sampai melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD dan Pemkab Bondowoso.

Salah seorang Distributor pupuk bersubsidi di Bondowoso yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan, bahwa terjadinya carut marut pendistribusian pupuk bersubsidi juga disebabkan oleh program kartu tani di bank BNI yang tidak jalan.

" Program kartu tani ini penanggung jawabnya di Bondowoso itu Bank BNI, tapi tidak jalan sampai saat ini," kata Distributor pupuk bersubsidi pada media, Kamis (8/9/2022).

Lebih lanjut, Dia menerangkan, kartu tani itu sudah diprogramkan sejak tahun 2016 silam, melalui kerjasama Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk penyaluran pupuk bersubsidi supaya by Name by addres, dan tepat sasaran.

Dia membeberkan, kartu tani itu sampai saat ini tidak keluar dari pihak bank BNI, dan pihak bank tidak menyampaikan terkait kendala yang dihadapi sehingga sampai saat ini program itu belum berjalan.

" Bank yang menangani itu dibagi setiap provinsi, kalau di Jawa Timur yang diberikan kepercayaan itu bank BNI, di Jawa Tengah dipercayakan pada bank BRI, dan Jawa Barat dipercayakan pada bank Mandiri," jelasnya.

Dia menerangkan, pembuatan kartu tani itu dibuat menggunakan acuan data e-RDKK, sehingga setiap peti nanti memegang kartu tersebut.

Fungsinya, disaat petani mau menebus pupuk bersubsidi ke kios, maka petani menggunakan kartu tani, sehingga pemilik kartu itu yang bisa menebus dan tidak mungkin bisa jatah pupuknya diambil oleh orang lain.

Namun sayang, lanjut Dia, program kartu tani itu tidak berjalan, sehingga yang terjadi pendistribusian pupuk bersubsidi di Bondowoso penuh dengan persoalan.

" Seandainya kartu tani ini terbit dan keluar pada masing-masing orang yang berhak, maka tidak mungkin pupuknya diambil orang lain dan kios tidak bisa merekayasa, karena ATM pupuk itu dipegang oleh masing-masing petani yang punya nama," tutupnya.

Sementara, Lucky Perdana pimpinan BNI Bondowoso saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsAppnya belum memberikan tanggapan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya