NGAWI - Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya, dari Magetan sampai di Pendopo Wedya Graha Ngawi diterima Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko pukul 11.00 WIB, pada Kamis (29/9/2022).
Pataka Jer Basuki Mawa Beya yang merupakan lambang daerah Provinsi Jawa Timur itu merupakan rangkaian peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur yang Ke-77 tahun.
Kedatangan kirab Pataka disambut oleh ribuan pelajar. Mulai SD, SMP hingga SMA disepanjang rute yang dilalui tepatnya perbatasan Ngawi-Magetan hingga kantor bupati ngawi.
Shasa, salah satu murid sekolah asal SMPN 2 Ngawi mengaku senang saat menyambut kedatangan Pataka yang dikirab serta dikawal kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu.
"Meskipun panas terik matahari menyengat, saya sama teman-teman sangat senang adanya kirab ini, dan kami setia menunggu kedatangan Pataka," kata Shasa, Kamis (30/9/2022).
Selain kirab Pataka, rangkaian kegiatan itu juga menghadirkan aksi dari sekolah Taruna memainkan drumband, pemandangan itupun menambah riuh tepuk tangan yang menonton.
Sementara, kedatangan Pataka yang diterima oleh Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, ia menyebut kirab estafet Pataka ini perlambang untuk membangun sinergitas seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jatim.
"Jatim bangkit ini wajib kita gelorakan dengan melakukan berbagai kegiatan, terutama kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Termasuk dalam segi pembangunan, tentu kesejahteraan masyarakat itu menjadi tujuan utama," kata Antok.
"Dan membangun sinergitas baik dengan pemprov jatim dan kabupaten/kota juga sangat perlu dilakukan, guna percepatan mensejahterakan masyarakat dari berbagai aspek," pungkasnya.
Pataka Jer Basuki Mawa Beya, usai diinapkan sehari semalam di pendopo wedya graha bupati ngawi, selanjutnya dikirab menuju Kabupaten Madiun pada Jumat (30/9/2022) pukul 08.00 WIB.
Dijadwalkan Pataka itu berakhir finis usai lawatannya di 38 Kabupaten/kota di Pemprov Jatim pada 12 Oktober 2022 mendatang tepat pada harlah Jatim ke-77.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ari Hermawan |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi