SURABAYA - Anggota DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono merasa prihatin atas maraknya peredaran obat berbentuk sirup mengandung Etilen Glikol (EG) yang mengakibatkan gagal ginjal terhadap anak-anak.
Ia mengatakan, keleluasaan peredaran obat ini lepas dari pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Hal ini merupakan upaya para pengusaha atau para pihak produksi obat guna meningkatkan laba penjualan obat pasca pandemi covid-19," kata Tjutjuk, Selasa (1/11/2022).
Diketahui, beberapa produk obat di Indonesia komposisi etinolnya banyak melebihi dari 0,01 mililiter.
"Ini yang mengakibatkan banyak nya kasus gagal ginjal yang dialami banyak masyarakat terutama anak-anak," ujar Anggota Komisi D DPRD Surabaya ini.
Di satu sisi, ia mendukung gerak cepat pemerintah dengan membuka pelayanan secara gratis di setiap puskesmas.
"Upaya pengawasan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes)yakni menginformasikan pelayanan untuk pendaftaran secara gratis di puskesmas terdekat melalui kecamatan serta kelurahan," terang dia. (Risma Azzah Fatin)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi