SUARA INDONESIA

Didukung Anggota DPR RI, Kementrian ESDM Beri Mesin Konverter Kit BBG kepada Ribuan Nelayan di Cilacap

Satria Galih Saputra - 06 November 2022 | 00:11 - Dibaca 2.25k kali
Peristiwa Daerah Didukung Anggota DPR RI, Kementrian ESDM Beri Mesin Konverter Kit BBG kepada Ribuan Nelayan di Cilacap
Salah seorang nelayan saat menerima bantuan secara simbolis di Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. (Foto: Satria Galih Saputra/Suaraindonesia.co.id)

CILACAP - Ribuan Nelayan di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menerima bantuan berupa mesin Konverter Kit Bahan Bakar Gas (BBG) dari Kementrian ESDM. 

"Bantuan ini dari Kementrian ESDM berupa mesin Konverter Kit BBG untuk perahu nelayan yang didukung oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dalam rangka mendukung program diversifikasi energi," ungkap Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Cilacap, Sukirman, di sela-sela kegiatan penyaluran bantuan di Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (5/11/2022).

Ia menambahkan, bahwa Pemkab Cilacap di tahun 2022 mendapatkan alokasi bantuan untuk 1921 orang nelayan yang ada di wilayah Kabupaten Cilacap. 

"Kabupaten Cilacap mendapat alokasi cukup banyak di tahun ini, nomor 2 se-Indonesia. Sedangkan untuk nomor 1 di Bone. Dan setiap tahunnya kita selalu dapat," tuturnya. 

Selain mesin Konverter Kit BBG, lanjut Sukirman, ada juga bantuan lain yang diberikan untuk nelayan seperti 2 tabung gas, 2 oli mesin, baling-baling dan mesin long tail. 

"Untuk tahun ini dapat tambahan oli, kalau tahun kemarin nggak dapat, dan hari ini kami distribusikan pertama untuk 85 nelayan yang ada di Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten," bebernya. 

Sementara, ribuan nelayan penerima bantuan tersebut diketahui tersebar di 8 Kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap. Diantaranya, Kecamatan Cilacap Utara sebanyak 949 orang nelayan, Adipala 195 orang dan Kecamatan Kawunganten sebanyak 230 orang nelayan. 

Kemudian, Kecamatan Kampung Laut sebanyak 304 orang nelayan, Bantarsari 70 orang, Gandrungmangu 53 orang, Kedungreja 48 orang dan Kecamatan Patimuan sebanyak 72 orang nelayan. 

"Bantuan ini untuk nelayan secara umum, namun dengan kriteria tertentu yaitu nelayan kecil yang memiliki perahu kecil berukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) dan daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP), jadi kalau mesin yang besar tentu tidak dapat," jelasnya. 

Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut nantinya dapat membantu nelayan di Cilacap saat melaut serta dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. 

"Adanya konversi dari BBM ke BBG ini tentunya menguntungkan para nelayan karena dapat memangkas biaya operasional nelayan sekitar 30 hingga 50 persen, sehingga menjadi murah," tandas Sukirman. 

Ia mengimbau kepada seluruh nelayan penerima bantuan agar dapat memanfaatkan dengan baik bantuan yang telah diberikan tersebut. 

"Tentunya bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh nelayan untuk mencari nafkah, sehingga perekonomian mereka nantinya akan meningkat dan nelayan menjadi sejahtera," ujar Sukirman. 

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Cilacap, Cahyo Sasongko mengapresiasi upaya Komisi VIl DPR RI bersinergi dengan Kementrian ESDM dalam mensejahterakan masyarakat, khususnya nelayan di Kabupaten. 

"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas aspirasi dari bapak Sugeng Suparwoto selaku Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi Nasdem dengan bersinergi bersama Kementrian ESDM memberikan bantuan mesin Konverter Kit BBG dan lainnya untuk nelayan," katanya. 

Menurutnya, nelayan di Cilacap sangat perlu mendapatkan perhatian dan masih banyak yang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya penambahan kuota kedepan. 

"Saya ingin kuota ditambah karena masih ada sekitar 75 persen nelayan di Kabupaten Cilacap yang membutuhkan bantuan dan perlu diperhatikan," pinta Cahyo. 

Terpisah, salah seorang nelayan penerima bantuan asal Kecamatan Kawunganten, Indra, mengaku senang atas bantuan yang diberikan kepadanya. 

"Saya sangat senang dan berterimakasih. Bantuan ini sangat membantu nelayan kecil seperti saya karena dari mulai tahun 90an, nelayan di wilayah sini tidak pernah tersentuh bantuan. Kedepan mudah-mudahan ada bantuan perahu dan alat penangkapan ikan," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya