SUARA INDONESIA

Jembatan Sungai Klayu Sempit Akibatkan Banjir, Warga Mayang Minta Pemkab Jember Lakukan Pelebaran

Zainul Hasan - 12 November 2022 | 22:11 - Dibaca 1.77k kali
Peristiwa Daerah Jembatan Sungai Klayu Sempit Akibatkan Banjir, Warga Mayang Minta Pemkab Jember Lakukan Pelebaran
Warga Dusun Klayu, Desa/Kecamatan Mayang, gotong-royong membersihkan lumpur pasca banjir, Sabtu (12/11/2022). (Foto: Istimewa)

JEMBER - Warga Dusun Klayu, Desa/Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta pemerintah daerah segera melakukan pelebaran pada jembatan sungai Klayu. Sebab, jembatan sungai tersebut terlalu sempit sehingga berpotensi mengakibatkan banjir.

Salah seorang warga setempat, Miftahul Arifin, mengatakan sempitnya aliran air dibawah jembatan sungai Klayu kerapkali membuat air sungai meluap ke jalan. 

"Apalagi ditambah serpihan kayu atau material lainnya yang tersangkut di kaki jembatan, pasti airnya meluap. Soalnya jembatannya kecil," ucapnya, Sabtu (12/11/2022).

Hal senada dikatakan Suti'ah. Menurutnya, air sungai tidak hanya meluap ke jalan saja. Melainkan merembes ke persawahan juga.

"Itu (Luapan air sungai, red) bisa merusak tanaman. Bisa mengakibatkan petani gagal panen juga," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Perairan Desa Mayang, Hartono, membenarkan kondisi sungai yang tak mampu menampung debit air saat musim hujan. Terutama di jembatan sungai Klayu yang sangat sempit.

"Sungai Klayu juga satu-satunya pembuangan air dari Damsaola, Desa Tegalrejo. Di sana, Dam rusak. Debit air tidak bisa diatur. Pembuangannya jadi satu ke sungai ini. Sudah sungai sempit, jembatan juga, ditambah Damsaola rusak sehinggga air terbuang semua ke sungai Klayu, jadinya banjir terus disini," keluhnya.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Mayang, Eli Febrianto, juga memiliki harapan yang sama dengan warganya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sebisa mungkin segera melakukan perbaikan. Mengingat Desa Mayang setiap tahun langganan banjir.

"Ini (Air sungai meluap, red) memang gak hanya sekali. Ini sudah setiap tahun terjadi berulang-ulang. Dampaknya ke jalan, pertanian dan warga juga," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Zainul Hasan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya