SITUBONDO - Ketua Dewan Kesenian Situbondo (DKS) Edi Supriyono akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua DKS secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) V yang berlangsung di Aula Wisata Karang Kenek (KK) 26 Desa Olean, Kecamatan Situbondo. Rabu (7/12/2022).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta terdiri dari Pejabat Dispendikbud, Dispora, Praktisi seni dan akademisi seni perwakilan wilayah barat, timur dan tengah Kabupaten Situbondo.
Acara diawali dengan penampilan Tari remo Trisnawati. Kemudian menyanyikan lagu indonesia raya dan pembacaan doa. Berlanjut laporan pertanggungjawaban Ketua DKS Situbondo periode 2017-2022, Edy Supriyono.
Dilanjutkan dengan pemaparan sejumlah program yang telah dilakukan selama masa kepengurusannya. Di antaranya adalah, DKS membidani lahirnya tari ikon Kabupaten Situbondo, tari Landhung.
Melakukan penggalian pakaian khas Kabupaten Situbondo, Menginisiasi terlaksananya panggung ekspresi kesenian lewat Panggung Seni Terbuka (PST) setiap malam minggu sepanjang tahun.
Menggelar Lomba Cipta Lagu Situbondoan (LCLS) sejak 2018 — 2021. Memberikan penghargaan kepada seniman-seniman senior yang selama ini dianggap banyak berjasa di bidangnya.
“DKS bisa melakukan ini semua karena kekompakan para pengurus dan kecintaan terhadap dunia seni, termasuk sinergitas yang baik dengan OPD terkait di lingkungan Pemkab Situbondo,” katanya.
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Puguh Wardoyo mewakili kepala dinas Pendidikan. Kata Puguh, banyak apresiasi yang diberikan kepada DKS karena selama ini terbukti telah mampu melakukan peran dan fungsinya dengan baik di bidang seni dan budaya.
“Posisi DKS sangat strategis. Sebab itulah ke depan kebaradaannya sangat dibutuhkan. Masih banyak PR yang perlu diselesaikan dan dilanjutkan oleh kepengurusan selanjutnya. DKS harus lebuh baik lagi,” ungkap Puguh.
Dalam acara Musda diawali dengan penunjukan Ketua sidang musda, oleh Ketua Panitia. Ketua sidang yang jatuh pada Marlutfi Yohandi kemudian membahas AD-ART Musda.
Berlanjut ke tata cara pemilihan ketua. Dia menawarkan kepada forum tentang mekanisme pemilihan.
Ada penunjukan langsung aklamasi dan melalui vooting. Namun Forum memilih aklamasi. Masing masing peserta menyampaikan alasannya kenapa harus memilih pemilihan secara penunjukan atau aklamasi, karena yang muncul hanya satu nama di forum itu yakni, Edy Supriyono.
Dia menegaskan, bersedia memimpin kembali DKS periode 2022 — 2027 yang terpenting adalah para seniman harus semakin kompak, mendukung dewan kesenian untuk memaksimalkan peran dan fungsinya di Kabupaten Situbondo.
“Kalau saya ditinggalkan sendirian, seperti apapun saya, ya tidak akan pernah mampu menahkodai DKS,” tegasnya. (Syam)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Syamsuri |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi