MOJOKERTO - Pagi itu, Rabu (4/1/2022). RD (35) Warga Dusun Seketi Desa Jatidukuh Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, Jawa Timurz dibuat kaget dengan kedatangan mobil pickup berhenti didepan rumahnya.
Mobil berwarna hitam tersebut, membawa sejumlah bahan bangunan. Pekerja dari mobil itu menurunkan 2 sak semen merk semen gresik, bata merah dan 2 balok kayu ukuran 3x5 cm sepanjang 4 meter.
"Ini dari mana?," tanya RD kepada salah satu pekerja toko bangunan.
"Ini dari toko," seraya menyerahkan nota dengan nama salah satu toko bangunan berinisial SB.
SJ (42) Warga Seketi lain, menerima bahan bangunan yang sama dengan RD. SJ mengaku tidak mau menerima bahan bangunan karena jambannya sudah selesai dibangun 10 hari yang lalu.
"Kan aneh, wong pembangunan jamban saya sudah selesai, baru dikirim. Ini karena warga kompak melaporkan penyelewengan ini ke Kejari Kabupaten Mojokerto," ungkap SJ kepada media ini.
Menurut SJ, Semua penerima di Dusun Seketi kompak mengembalikan ke balai dusun. Mereka tetap teguh ingin oknum perangkat, kepala dusun dan pendamping diproses secara hukum.
"Kami tetap pada pendirian kami, untuk kasus ini tetap diproses seadil-adilnya oleh penegak hukum," terangnya.
Dalam Nota yang ia terima RD dan SJ tertulis 5 semen bermerk semen gresik dengan harga 310 ribu. Padahal menurut SJ, semen yang ia terima hanya 3 sak semen.
Bata merah sebanyak 385 biji dengan harga 289 ribu. Sebelumnya ia mengaku hanya mendapatkan 250 biji bata merah.
Besi beton ram dengan harga 90 ribu. Closet merk Ina dengan harga Rp 286 ribu. 1 tutup bis Beton seharga Rp 120 ribu.
Dua buah bis beton seharga 330 ribu, pasir seharga 288 ribu. 2 meter paralon 1 , 1/2 seharga 45 ribu. 1 sambungan T 1,1/2 seharga 12 ribu. 2 Kanee 3" Seharga 30ribu.
Paralon 3" Merk Triliun seharga 148 ribu. Triplek 70 ribu dan 2 kayu 3x4 ukuran sepanjang 4 meter seharga 80 ribu.
Sebelumnya, salah satu penyedia bahan bangunan program Bansos jamban sehat 2022 di daerah Gondang yang enggan disebutkan namanya mengungkap hal yang lebih mencengangkan. Ada oknum perangkat salah satu desa di Kecamatan Gondang yang menyuplai pasir.
Menurutnya, oknum tersebut meminta untuk menyuplai sendiri pasir program ini.
"Kalau ditotal sekitar 1,350 juta, namun ini belum pasir. Karena pasir yang nyuplai pihak (perangkat desa)," ungkap pemilik toko KS kepada media ini, Selasa (3/1/2022).
Toko bangunan yang menyuplai di Desa Jatidukuh ini mengaku hanya diminta pendamping untuk menyediakan dan menyalurkan.
"Sejauh ini tidak penerima bantuan kesini. Hanya pendamping," terangnya.
Ketika ditanya perangkat atau kades mana yang menyuplai. Pemilik toko ini enggan menyebutkan.
"Kami tidak tahu tentang itu ya silahkan konfirmasi ke pendamping program ini," terangnya.
Sementara itu, salah satu pendamping atau Tim Fasilitatir Lapangan (TFL) di kecamatan Gondang, Rizki belum dapat dikonfirmasi. Media ini bersama menghubungi lewat layanan WhatsApp dan telepon, namun belum ada balasan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi