MOJOKERTO - Serikat Konservasi Lingkungan Hidup Indonesia (Srikandi) melaporkan oknum. diduga melakukan pungli Bansos Jamban Sehat ke Inspektorat Kabupaten Mojokerto, Senin (16/1/2022).
Dugaan pungli ini dilakukan oknum perangkat desa di Desa Jatidukuh Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.
"Hari ini kami menyampaikan aduan masyarakat terkait dugaan pungli oleh oknum perangkat desa Jatidukuh," ungkap Sumartik, Ketua Srikandi didampingi devisi advokasi dan Hukum, Yuni Safera, SH di depan kantor Inspektorat Kabupaten Mojokerto.
Menurut Sumartik, teradu ada dua 4 orang. Mereka berinisial SI, PT, SJ dan SN. Keempat teradu memiliki peran menghalangi dan memaksa penerima bantuan untuk menyerahkan uang ongkos tukang.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 14/12/2022 lalu.
"Mereka berempat ini menghadang penerima bantuan dan meminta ongkos tukang senilai Rp 1 jt,"ujar Sumartik.
Menurut Sumartik, dengan terpaksa penerima bantuan menyerahkan semua uang di tangan dan pulang dengan membawa kwitansi berwarna hijau.
"Usai mereka menarik uang Rp 1 jt di Balai Desa, mereka dihadang dan dimintai semua uang," ucap Sumartik.
Keesokan harinya (16/12/2022) oknum tersebut mengembalikan uang kepada penerima bantuan sebesar Rp 800 ribu. "Keesokan harinya baru dikasihkan Rp 800 ribu," terangnya.
Sebelumnya, program Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati ini telah dilaporkan Srikandi ke Kejari, Rabu (28/12/2022) lalu. Bansos ssenilai Rp 20,5 M ini diduga kuat menjadi ajang bagi-bagi roti alias korupsi.
Program Bansos jamban sehat 2022 menyasar 5589 penerima bantuan di 18 Kecamatan. Setiap penerima bantuan mendapatkan Rp 2,1 juta material bangunan dan Rp 1 juta ongkos tukang.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi