SITUBONDO - Beberapa tahun ini di Kabupaten Situbondo banyak petani mengalami kesulitan untuk membeli dan mendapatkan pupuk.
penyebabnya penyaluran dan ketersediaan pupuk di kios kios tidak sesuai dengan jumlah lahan dan kebutuhan para petani.
Hal itu diungkapkan oleh Mantan anggota DPRD SItubondo, H. Maskuri Ismail saat ngopi bareng di warung songot center. Rabu (18/1/2023)
"Kelangkaan ini disebabkan sistem pemenuhan kebutuhan pupuk yang dilakukan oleh Pemerintah penyalurannya, tidak di lakukan kepada kios kios sehingga kebutuhan petani di masing masing kecamatan banyak yang kurang, " jelasnya.
"Penyediaan pupuk bersubsidi juga tidak sesuai dengan jadwal tanam, ke depan dari PT Pupuk Indonesia bisa memperbaiki sistem distribusinya," ungkapnya.
Artinya di tiap masing masing Kecamatan jumlah pupuk yang dikirim ke kios harus disesuaikan dengan jumlah lahan pertanian yang ada, kalau ini benar benar dilakukan oleh Pemerintah Daerah tidak mungkin ada kelangkaan pupuk di Kabupaten Situbondo baik awal tahun maupun akhir tahun.
Herannya lagi, kata Maskuri sapaan akrabnya, di tengah kelangkaan pupuk ini, namun masih ada pengadaan pupuk bersubsidi gratis dari Pemerintah Daerah yang hanya sebatas bisa mencukupi kebutuhan para petani sesaat.
" Sebenarnya yang dibutuhkan oleh para petani ini bukan pupuk gratis, namun ketika ada petani yang membutuhkan pupuk, itu di setiap kios ada persediaan untuk mrmbeli, 'imbuhnya.
Seharusnya kalau ada program pupuk gratis berarti Pemerintah sudah menyiapkan stock persediaan pupuk untuk masa tanam, tetapi justru faktanya kebalik malah terjadi kelangkahan. Kalau begitu kenapa Pemerintah tidak didorong untuk memenuhi sesuai kebutuhan petani di Kabupaten Situbondo saja.
" Untuk apa bantuan pupuk gratis yang tujuannya hanya sebagai pencitraan dan tidak bisa memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan para petani di Kabupaten Situbondo, bantuan pupuk gratis yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah saat ini sebenarnya hanya bisa memenuhi kebutuhan sesaat saja dan tidak ngefek sama sekali terhadap kebutuhan petani, " tuturnya.
Dengan adanya bantuan pupuk gratis kepada para petani yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo, justru dijadikan isu kontra produktif untuk kepentingan politik di tahun 2024.
" Kenapa demikian, yang semula tujuannya Pemerintah ingin berbuat baik atau berbalas budi secara politik tapi ternyata kebijakan itu tidak populis dihadapan para petani khususnya. Nah, saya sarankan kalau bisa di tahun 2023 ini tidak usah ada program pupuk gratis lagi, " ujarnya.
Anggaran untuk pupuk gratis itu sebaiknya dipakai untuk pembangunan lainnya saja. Situbondo ini adalah Kota Santri tapi mana dukungan Pemerintah untuk membumikan Al-Qur an, padahal tahun ini ada yang mau dikirim untuk mengikuti MTQ di Provinsi.
" Ternyata tidak ada persiapan apa apa dari Pemerintah Kabupaten, padahal tahun sebelumnya persiapannya untuk MTQ ini luar biasaa, kenapa ketika ada julukan perubahan Pemkab Situbondo justru tidak memperhatikan sama sekali, " ungkap Maskuri dengan wajah agak kecewa.
Hal ini terbukti sampai sekarang saja tidak ada pembinaan terhadap peserta yang mau mengikuti MTQ, katanya itu program nomor satu, tetapi faktanya seperti ini, tidak dirasakan oleh para qori dan qoriah"
" Seharusnya DPRD ini bisa mengontrol dan mengawasi kinerja Birokrasi, jangan sampai sebagai wakil dari rakyat justru tidak membela kepentingan rakyatnya, jadilah Mitra yang baik, jangan jadi sub koordinasi nya Bupati kasihan kepada rakyat yang memilih ketika kepentingan rakyat itu di abaikan, " tegasnya
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Haryadi Tedjo Laksono saat dikonfirmasi usai mengikuti hearing bersama Komisi II DPRD dengan singkat menjawab akan mengecek dulu ke lokasi dan kios kios yang ada di Kabupaten Situbondo, jawab haryadi singkat langsung masuk ke dalam mobilnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi