NGAWI - DF remaja putri berstatus pelajar korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum guru SMP swasta di Ngawi bernama NDS mengaku sempat mendapatkan ancaman.
DF mengaku, jika tidak memenuhi kemauan NDS untuk datang ke Cafe sesuai lokasi yang diminta, DF diancam tidak akan diberi nilai bahkan tidak akan dinaikan semester selanjutnya.
"Saya ditakut-takuti, jika tidak datang ke Cafe itu, saya tidak dapat nilai bahkan tidak bisa naik semester," cerita DF kepada awak media melalui pesan singkat WhatsApp.
"Di Cafe itu bagian tubuh sensitif saya dipegang-pegang," ungkap DF menambahkan.
Sementara itu, S Kepala Sekolah SMP swasta itu membenarkan jika yang bersangkutan merupakan guru pendidik di lembaganya.
"Pak NDS memang guru pendidik di lembaga kami, kurang lebih satu tahun yang bersangkutan mengajar disini," ujar S saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (24/1/2022).
"Soal kasus itu, yang bersangkutan mengaku sudah diselesaikan secara kekeluargaan," terang S.
Diberitakan sebelumnya, terbongkarnya kasus dugaan pelecehan seksual itu ketika orang tua DF mendatangi kampus karena tidak terima atas perilaku NDS terhadap DF.
"Memang orang tua DF mendatangi kampus melabrak ke kantor, hal itu kaitannya ada kejadian dugaan asusila," ujar salah satu pihak kampus yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, penelusuran awak media saat mengkonfirmasi status NDS di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ngawi, NDS adalah guru PPPK prioritas 1.
"Ada daftar nama NDS, jika nama ini yang dimaksud yang berangkutan merupakan guru PPPK Prioritas 1," terang Idham Karima Kepala Badan BKPSDM Kabupaten Ngawi saat dihubungi melalui WhatsApp.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi