CILACAP - Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cilacap, Supriyadi meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran selama bulan Ramadan.
"Setiap tahunnya kasus kebakaran di bulan Ramadan trennya masih terbilang statis dan kerap terjadi, sehingga warga kami imbau untuk tetap waspada," ungkapnya saat ditemui, Selasa (7/3/2023).
Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di wilayah Kabupaten Cilacap jelang Ramadan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada warga.
"Pada saat warga meninggalkan rumah untuk melaksanakan ibadah seperti sholat subuh, tarawih dan lainnya perlu kami ingatkan melalui rekan-rekan di Pos Damkar di masing-masing wilayah, termasuk Redkar kita yang masih intens di lapangan membantu kita," ujar Supriyadi.
Berdasarkan hasil evaluasi, penyebab kebakaran yang terjadi dipicu korsleting listrik, selebihnya kelalaian akibat lupa mematikan kompor.
Terkait dengan korsleting listrik, menurutnya, banyak terjadi menjelang sahur di bulan Ramadan seperti tahun kemarin ada beberapa kejadian.
Adapun kebakaran yang diakibatkan karena kebocoran gas dan tungku yang masih menyala, namun ditinggal oleh pemiliknya.
"Di beberapa wilayah sering kita lakukan pemadaman akibat kebakaran tungku yang menurut mereka aman setelah dipadamkan, tapi titik api ini ternyata bisa menjalar karena terpaan angin. Dan kejadiannya lebih banyak di wilayah pedesaan," katanya.
Sementara, kebakaran akibat kebocoran gas, kata dia, banyak disebabkan karena kelalaian pada saat sedang memasak, namun ditinggal oleh pemilik rumah.
"Dalam waktu dekat sebelum memasuki bulan Ramadan kami memberikan surat edaran kepada pihak Kecamatan dan semoga bisa menjadi warning bagi warga sekaligus nanti melalui relawan kita yang akan digiatkan kembali," jelasnya.
Diharapkan melalui surat edaran tersebut, nantinya bisa menekan angka kasus kebakaran di Kabupaten Cilacap.
"Targetnya di tahun 2023 ini angka kasus kebakaran di Cilacap semakin bisa ditekan dengan sasaran pemukiman-pemukiman plosok," ungkap Supriyadi.
Diketahui, mulai awal bulan Januari hingga Maret 2023, telah terjadi 6 kasus kebakaran di Cilacap.
"Mudah-mudahan angka ini terus melambat dan kami optimis. Sosialisasi lewat Medsos juga sepertinya cukup bermanfaat, termasuk publikasi dari teman-teman media," ujarnya.
Selanjutnya, beberapa kejadian yang tidak tertangani di wilayah Kecamatan Cipari dan Jeruklegi akan menjadi fokus Damkar Cilacap kedepan.
"Wilayah tersebut memang cukup tertinggal dan potensi kebakaran masih cukup tinggi. Selain itu agak terpelosok dan jauh dari jangkauan Pos. Disamping itu, tidak ada laporan sama sekali. Ini nanti akan menjadi perhatian dan fokus kita," terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau warga yang pemukimannya sudah berusia 10 tahun, namun belum memperbaharui jaringan listrik agar segera diperbaharui.
Hal itu untuk mencegah terjadinya korsleting listrik yang bisa menyebabkan kebakaran.
"Kemudian untuk tidak lupa mematikan kompor dan perangkat elektronik, ini juga kami harapkan warga sudah mulai cerdas, tidak lalai karena hal yang sepele, namun bisa berakibat fatal, terbukti sudah banyak meluluhlantakan materi dan harta benda mereka akibat kebakaran yang terjadi," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi