SUARA INDONESIA

Petani Bawang Merah di Jombang Dibikin Galau karena Jamur Fusarium

Gono Dwi Santoso - 31 March 2023 | 12:03 - Dibaca 1.83k kali
Peristiwa Daerah Petani Bawang Merah di Jombang Dibikin Galau karena Jamur Fusarium
Roihan petani bawang merah di Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro ,Kabupeten Jombang saat menujukan bawang merahnya yang terserang jamur fusarium ,Jumat (31/03/2023).

JOMBANG  - Tanaman Bawang merah adalah salah satu tanaman hortikultura penting di Indonesia. Dimana tanaman bawang merah merupakan tanaman budidaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.  

Akibat cuaca yang ekstrim ,membuat petani di Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro ,Kabupeten Jombang, bawang merahnya terserang jamur fusarium ,sehingga bawang merahnya layu dan busuk pada batangnya ,Jumat (31/03/2023).

Ditemui di persawahannya, Roihan mengatakan, kondisi tanaman bawang merah sekarang tanamannya tidak bisa tumbuh dengan baik. "Kalau cuaca seperti ini mudah terserang penyakit," terangnya.

Roihan mengatakan mula mula tanamannya yang terserang itu bagian daunnya. Tiba-tiba daun muncul bintik-bintik hitam, kemudian menjadi layu. "Penyakitnya ini namanya  fusarium. Jadi yang diserang daunnya dan tiba-tiba mengering,layu dan mati," ungkapnya.

Roihan mengatakan saat ini usia tanaman bawang merahnya sudah menginjak 25 hari. Sehingga kurang satu bulan lagi bawang merah nya akan di panen.

"Kalau lihat hasilnya ini saya kurang tahu. Karena sebagian sudah terkena penyakit fusarium," katanya kepada media Jumat (31/03/2023).

Untuk menanggulangi serangan hama penyakit tersebut sudah dilakukan berbagai upaya, mulai dari sering dilakukan penyemprotan hingga menggunakan bahan yang ia buat sendiri untuk mengobati tanaman bawang merahnya.

"Kalau saya buat sendiri gamping ditambah semen. Diendapkan dulu dan diambil airnya. Setelah itu air dicampur minyak kayu putih dan disemprotkan ke pada tanaman bawang merah" ungkapnya.

Roihan menjelaskan di lahan areal persawahannya ini  apabila tanaman bawang merah ini tidak terkena penyakit jamur dengan luas sawah seluas 1.400 miliknya kalau panen maksimal bisa  menghasilkan 2 ton bawang merah. 

"Kalau bawang merahnya normal tidak terserang penyakit bawang merah bisa panen maksimal sedangkan kalau terserang penyakit jamur fusarium seperti ini  paling  panen dapat 1,5 ton saja " ungkapnya.

Roihan mengatakan untuk harga bawang merah untuk saat ini terbilang cukup bagus dan harganya terus meningkat dari harga panen kemarin, harga bawangnya dihargai Rp 15 ribu per kg oleh tengkulak.

"Semoga harga  panen di tahun ini kedepannya lebih baik dan harga naik sehingga petani bawang merah untung mengingat biaya produksi yang dikeluarkan juga sangat besar," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV