SAMPANG - Aliansi Sampang Pantura Siap, Madura, Jawa Timur, menggelar Aksi di kantor Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Provinsi Jawa Timur, di jalan Bukit Darmo, Senin 08/05/2023.
Tuntutan yang dibawa aliansi Sampang Pantura Siap, Kabupaten Sampang. Proyek Pengamanan pantai yang di menangkan oleh PT. Kharisma Bina Kontruksi yang berlokasi di Kecamatan Ketapang, harus di tender ulang, yang diduga ada main dalam kemenangan PT. Kharisma Bina Kontruksi.
Sebelumnya, dilansir dari laman resmi Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, secara keseluruhan ada 93 perusahaan yang mendaftar lelang proyek senilai Rp 45,5 miliar tersebut.
Hanafi Korlap aksi menyampaikan, bahwa PT Kharisma Bina Kontruksi di duga mantan narapidana, yang jejak digitalnya sangat cacat.
"Ketika tender tersebut tidak di tender ulang, takut dalam pengerjaannya tidak maksimal," Ucapnya, Senin 08/05/2023.
Karena anggaran tender tersebut mencapai angka yang fantastik 45,5 milyar, dan di menangkan tender tersebut di bawah 80% persen, sehingga pihaknya melakukan aksi tersebut adalah bentuk kekecewaan masyarakat Sampang terhadap Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Provinsi Jawa Timur
"Artinya ketika PT. Kharisma Bina Kontruksi memenangkan tender takut yang mempunyai jejak digital yang buruk kembali, dan anggaran yang begitu besar tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal," terangnya.
Masa aksi tersebut berhasil ditemui oleh Agus Kurniawan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontruksi (BP2JK) Provinsi Jawa Timur menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi kembali terkait tender yang di menangkan oleh PT. Kharisma Bina Kontruksi.
Tapi pihaknya menegaskan, akan melakukan evaluasi kembali terkait hal itu, dengan berbagai mekanisme. Karena tender yang telah di menangkan PT. Karisma Bina Kontruksi dengan berbagai tahapan yang amat panjang.
"Maka dari itu kami akan melakukan kontrol kembali, sesuai teknis yang berlaku kembali," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi