JOMBANG - Berangkat ke tanah suci adalah impian bagi semua umat muslim,siapa sangka Soliati (94) tahun nenek, asal Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Jombang yang sehari hari menjadi petani dan tukang pijat bayi dengan rajin menabung akhirnya bisa melunasi biaya haji, Jumat (19/05/2023).
Ditemui di rumahnya Solati menujukan foto semasa waktu melakukan perjalanan umroh di tanah suci dan sudah dua kali melakukan ibadah umroh dan tahun ini berangkat haji untuk ke tanah suci, terangnya kepada media.
Didampingi anak ke 3 ,Tiami ( 54) menceritakan, ibunya ada keinginan untuk berhaji sejak usia sekitar 30-an, ibunya mulai menabung dari hasil pijat dan bertani.
Setiap ada pelanggan atau ketika mendapatkan rezeki, ia sisihkan untuk disimpan dan sebagian dibuat bersedekah terhadap orang yang membutuhkan.
“Awalnya dulu ditabung dengan disimpan di dompet gitu saja. Baru setelah puluhan tahun disimpan, saya mendampingi agar ditabung di bank saja. Baru nanti kalau sudah cukup, didaftarkan umrah dan haji ,” terangnya.
Tiami mengatakan, dari hasil tabungan ibunya terkumpul akhirnya melakukan daftar haji usia pada tahun 2018 dan ditahun 2023 bisa berangkat karena faktor usia lebih dari 65 tahun.
“Sebenarnya ibu saya ini sudah dipanggil untuk haji pada tahun 2021, namun ditunda karena pandemi di tahun 2022 kemarin tertunda lagi karena aturan usia. Dan alhamdulilah tahun ini dipanggil untuk berangkat haji itu, sudah tes semua dan kondisinya alhamdulilah sehat,” terang
Tiami menambahkan, Alhamdulillah ibu akhirnya berhasil naik haji, mengaku bangga dan bersyukur. Sebab mimpi dan niat sejak puluhan tahun lalu telah terwujud.
"Saya sebagai anaknya, mendoakan agar kondisi emak tetap sehat, dari pemberangkatan hingga pada saat menunaikan ibadah haji di sana. Semoga menjadi haji yang mabrur,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah terkait pelunasan biaya haji di kabupaten Jombang,Kepala Kantor Kemenag Jombang Muhajir mengatakan, total CJH asal Jombang ada 1.136. ”Ya, data jamaah yang melunasi per hari ini ada 1.136 jamaah.
" Jadi Insya Allah bisa dipastikan sejumlah itu yang berangkat ditambah enam orang petugas haji daerah (PHD) dan 1 orang pembimbing KBIHU,’’ terangnya.
Muhajir mejelaskan, pada perpanjangan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) kemarin Kemenag pusat merilis 236 jamaah cadangan untuk Jombang. Dari jumlah itu, ternyata tak semua melakukan pelunasan.
" Hingga Jumat hari ini, ada 171 orang yang melakukan pelunasan. Sedangkan sisanya tidak melakukan pelunasan dengan berbagai alasan,’’ tambahnya.
Muhajir menjelaskan bagi Calon Jamaah Haji yang baru melunasi dan belum punya paspor pihaknya akan memfasilitasi dengan Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri.
”Nanti tentunya akan kita fasilitasi agar kantor Imigrasi bisa melayani perekaman paspor bagi calon jamaah haji asal Jombang,’’ terangnya.
Muhajir menambahakan,disamping itu, bagi CJH yang baru melunasi Bipih juga diimbau agar langsung mengikuti manasik ditingkat kecamatan maupun manasik di tingkat kabupaten (27/5/2023) mendatang.
”Sesuai jadwalnya untuk tingkat kecamatan masih berlansung hingga dua hari mendatang. Kemudian tanggal 27 Mei kita manasik praktik di tingkat kabupaten yakni di alun-alun Jombang,’’tambahnya.
Muhajir menambahkan untuk keberangkatan haji di kabupaten Jombang rencana ada 2 ,5 kloter yakni kloter 56 gabungan dengan jamaah kota lain dan kloter 57 dan kloter 58 full dari kabupaten Jombang.
" Dari target 1.446 jamaah haji di Kabupaten Jombang dikurangi 1.136 jamaah haji di kabupaten Jombang ada sebanyak 310 jamaah yang tidak melunasi dengan berbagai faktor," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi