SUARA INDONESIA

Srikandi dan Korban Dugaan Galian C Ilegal Sambut Jokowi dengan Aksi Demo di Mojokerto

Mohamad Alawi - 21 May 2023 | 09:05 - Dibaca 1.11k kali
Peristiwa Daerah Srikandi dan Korban Dugaan Galian C Ilegal Sambut Jokowi dengan Aksi Demo di Mojokerto
Sumartik, Ketua SRIKANDI Mojokerto

Mojokerto - Serikat Konservasi Lingkungan Hidup (SRIKANDI) Indonesia akan menyambut kunjungan kerja (Kunker) Jokowi ke Mojokerto.

Ia menegaskan sikap menolak terhadap aktivitas pertambangan galian C yang diduga ilegal di wilayah Kabupaten Mojokerto. Hingga saat ini, belum ada tindakan tuntas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum maupun pemerintah setempat terkait masalah ini.

Dalam menghadapi situasi ini, SRIKANDI Indonesia bersama dengan masyarakat setempat berencana untuk melaksanakan Aksi Penyampaian Pendapat secara damai pada tanggal 23 Mei 2023. 

Ketua SRIKANDI, Sumartik akan akan melibatkan sekitar 50 orang anggota SRIKANDI. Selain itu,  masyarakat yang turut prihatin terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pertambangan galian C ilegal. Aksi tersebut direncanakan akan dilakukan di Stadion Gajah Mada - Banyu Panas Padusan Pacet, yang juga merupakan lokasi kehadiran Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah buntu, satu-satunya jalan presiden Jokowi harus menindak tegas pelaku galian C ilegal di Mojokerto," ungkap Sumartik.

Dalam upaya menyampaikan pesan kepada Presiden Jokowi, SRIKANDI Indonesia mendesak agar orang nomor satu di Indonesia menindak tegas terhadap pelaku pertambangan galian C ilegal ini. Kegiatan tersebut telah merusak lingkungan dan kerap kali tidak mendapat respons yang memadai dari aparat penegak hukum. Dalam konteks kunjungan kerja Presiden ke Kabupaten Mojokerto yang direncanakan pada tanggal 23-26 Mei 2023, SRIKANDI Indonesia berharap bahwa isu ini menjadi salah satu perhatian utama yang dibahas dalam kunjungan tersebut.

Sumartik menyampaikan kekhawatiran dan keprihatinan atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan galian C ilegal di wilayah tersebut.

"Pertambangan galian C ilegal telah merusak sumber daya alam dan mengancam keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Mojokerto.Oleh karena itu, SRIKANDI Indonesia dan masyarakat setempat berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum dapat mengambil langkah-langkah yang tegas untuk menangani masalah ini, guna melindungi lingkungan hidup dan masyarakat setempat," tegas Sumartik.

SRIKANDI Indonesia dan masyarakat berharap pesan mereka dapat didengar dan diperhatikan oleh Presiden Jokowi. Mereka menantikan tindakan nyata dalam menindak pelaku pertambangan galian C ilegal serta penegakan hukum yang lebih kuat terhadap aktivitas tersebut.

"Kegiatan pertambangan galian C ilegal telah berdampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Ekosistem yang kaya dan sumber daya alam yang berlimpah di wilayah ini terancam keberadaannya. Hilangnya hutan, kerusakan tanah, pencemaran air, serta dampak negatif lainnya telah mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat yang bergantung pada lingkungan sekitar mereka," tuturnya.

SRIKANDI Indonesia mengajak masyarakat untuk bergabung dalam aksi tersebut. Bersama-sama, mereka ingin menyampaikan pesan bahwa perlindungan lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan harus menjadi prioritas dalam pembangunan berkelanjutan.

Dalam pernyataan sikap ini, Ketua SRIKANDI Indonesia, Sumartik, menegaskan komitmen organisasi dan masyarakat setempat untuk melindungi lingkungan hidup dan menghentikan aktivitas pertambangan galian C ilegal. Dia mengajak semua pihak yang peduli terhadap kelestarian alam untuk bersatu dan mendukung upaya perlindungan lingkungan yang lebih baik.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya