JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Aksi tawuran yang melibatkan massa besar antara Persaudaraan Setia Hari Terate (PSHT) dengan suporter bola Brajamusti, direspon PSHT Jember dengan peringatan.
Peringatan itu, disampaikan langsung kepada media agar seluruh anggota PSHT Jember untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
“Kami peringatkan agar anggota PSHT Cabang Jember tidak merespon berlebihan. Jika tetap memaksa pihak PSHT Cabang Jember tidak segan-segan akan mengeluarkan sangsi dan hukuman keras bagi anggota yang melanggar,” lantang Ketua Cabang PSHT Jember Jono Wasinudin, Kamis (08/06/2023).
Menurut dia, kejadian Yogyakarta sudah selesai dan kedua pihak sama-sama sudah sepakat menahan diri serta sadar itu hanyalah kesalahpahaman saja.
“Anggota PSHT Jember tetap cinta damai dan tidak mudah termakan isu tidak benar. Tetap guyub rukun, mereka juga adalah bersaudara,” tegasnya.
Sampai saat ini, puluhan ribu anggota PSHT Cabang Jember masih tetap kondusif tidak ada yang terpengaruh isu menyesatkan.
"Alhamdulillah sampai hari ini, kondusif dan aman terkendali. Karena warga PSHT Cabang Jember sudah memiliki pusat informasi satu pintu melalui kehumasan. Jadi informasi hoax bisa kita tangkal sedini mungkin,” tuturnya.
Sampai sekarang, diakui Jono, PSHT Jember terkonsentrasi bagaimana sampai bulan suro (pengesahaan anggota baru) tetap kondusif.
"Sehingga rangkaian kegiatan pengesahan mulau tes kenaikan tingkat, cek jago dan wisuda tetap berjalan dengan normal," bebernya.
Untuk kembali menguatkan, seluruh ketua ranting akan kita panggil untuk menyamakan persepsi.
"Apabila warga SH Terate tidak menjalankan perintah sekali lagi kami sampaikan, sangsinya cukup tegas yakni mengambil semua atribut SH Terate," tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi