SUARA INDONESIA

Dianggap Hilang Akal dan Tak Punya Hati Nurani, Dinas PUTR Sumenep "Dirukiah"

Wildan Mukhlishah Sy - 08 June 2023 | 08:06 - Dibaca 1.78k kali
Peristiwa Daerah Dianggap Hilang Akal dan Tak Punya Hati Nurani, Dinas PUTR Sumenep
Aktivis pemuda dan kiai yang sedang melakukan ruqyah di depan Kantor DPUTR Sumenep. Foto: Hayat for Suaraindonesia.co.id

SUMENEP, Suaraindonesia.co.id -  Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Segitiga (GPS) Desa hingga kiai beramai-ramai meruqyah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep, Rabu (07/06/2023).

Mereka menilai, DPUTR Sumenep telah hilang akal dan tidak memiliki hati nurani, serta payah dalam mengatasi persoalan infrastruktur jalan di Kabupaten setempat. 

Koordinator Aksi GPS Desa Nur Hayat mengatakan, tidak ada pejabat waras yang akan mengabaikan keselamatan warganya sendiri, dengan membiarkan jalan berlubang dan penuh kerikil menjadi salah satu penyebab dari terjadinya kecelakaan. 

Mama dari itu, kata dia aksi ruqyah tersebut bertujuan untuk mengusir segala bentuk energi negatif di dinas terkait.

Sehingga DPUTR akan lebih diberikan keterbukaan hati dan pikiran, dalam memperdulikan kemaslahatan masyarakat Sumenep. 

"Semoga dengan begini, hati mereka lebih terbuka dan tergerak untuk lebih peduli kepada masyarakat," jelasnya kepada suaraindonesia.co.id, Kamis (08/06/2023). 

Dia merasa prihatin atas ketidak pedulian DPUTR Sumenep pada kondisi infrastruktur jalan. Padahal menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu poin penting dalam menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 

Jalan yang menghubungkan Desa Gapura Tengah Kecamatan Gapura dengan Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang, menjadi salah satu yang disoroti oleh massa aksi. 

Pasalnya, kata Hayat jalan tersebut telah dibiarkan rusak selama 14 tahun dan tidak jarang menelan korban kecelakaan. 

"Kami tidak habis pikir, kenapa PUTR terkesan sangat mengabaikan hal ini. Mereka memang sudah mengirimkan alat berat untuk melakukan penimbunan, tapi tetap saja itu sangat telat," ujarnya. 

Hayat menegaskan, pihaknya bersama dengan para kiai secara konsisten akan tetap mengawal perbaikan jalan antara Desa Gapura Tengah dan Tamidung, hingga benar-benat tuntas. 

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Agus Adi Hidayat mengaku, keterlambatan dalam menangani jalan rusak yang dimaksud, karena faktor keterbatasan alat dan anggaran. 

"Tapi kami akan mengupayakan itu (mengalokasikan anggaran perbaikan jalan, red)," tandasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV