JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Hadi Tjahjanto membagikan puluhan sertifikat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang secara langsung kepada warga Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Kamis (06/07/2023).
Kedatangan rombongan Menteri ATR/BPN RI didampingi Kakanwil BPN Jatim Jonahar, Kabid Penetapan Hak dan Pendaftaran Yannis Horizon Dethan, Kabag Tata Usaha Ribut Hari Tjahjono dan sejumlah kepala kantor pertanahan di Jatim.
Turut serta mendampingi, Bupati dan Wabup Jombang beserta Forkompimda Jombang.
Dalam konferensi persnya bersama awak media, Hadi Tjahjanto mengatakan, hari ini menyerahkan sebanyak 38 sertifikat tanah dari hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) kepada 11 warga Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
"Tujuannya adalah untuk melihat secara langsung permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan. Masyarakat juga senang menerima sertifikat sesuai dengan harapan penerima, sekaligus kita berikan edukasi bahwa sertifikat itu juga memiliki nilai ekonomi, sehingga bisa buat anggunan tambahan usaha," terangnya.
Hadi mengatakan, sertifikat ini juga bisa dijadikan modal dengan dipinjamkan ke bank, kemudian sebagai modal yang produktif bukan yang konsumtif.
Ia juga memantau di lapangan, bahwa tarif untuk menyelesaikan program PTSL sudah sesuai dengan SKB 3 Menteri.
"BPN menargetkan secara nasional di akhir tahun 2023 ini diharapkan bisa mencapai 116 juta. Sedangkan untuk di wilayah Jombang ini sendiri dari 302 Desa dan 4 Kelurahan, sudah selesai 50 persen," ungkap Menteri Hadi Tjahjanto.
Kades, lanjut Hadi, bisa mengontrol di mana saja wilayahnya, baik itu tempat ibadah dan ruang terbuka hijau.
Sementara itu, warga penerima progam PTSL, Siswoyo (25) mengaku bangga bisa diberikan langsung oleh Menteri ATR/BPN. Ia menyebutkan, pengurusan saat ini lebih mudah.
"Selain sangat membantu ya tidak ribet, dipermudah dan gratis, hanya bayar 150 ribu . Tadi juga dapat pesan dari pak menteri, sertifikat ini bisa dibuat usaha tidak apa-apa, yang penting buat hal positif dan bisa buat modal usaha," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi