SUARA INDONESIA

Pro Kontra Imbauan Pembongkaran Tugu Perguruan Silat di Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 15 July 2023 | 17:07 - Dibaca 2.14k kali
Peristiwa Daerah Pro Kontra Imbauan Pembongkaran Tugu Perguruan Silat di Banyuwangi
IPSI Banyuwangi saat menyosialisasikan tindak lanjut imbauan pembongkaran tugu dengan para perguruan silat. (Foto: Istimewa).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Imbauan pembongkaran tugu perguruan silat menuai pro kontra di Banyuwangi, Jawa Timur.

Beberapa perguruan silat menyatakan sepakat dan sejumlah perguruan silat lainnya meminta wacana tersebut dikaji ulang.

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi juga telah mengumpulkan perguruan silat yang ada di Bumi Blambangan, Kamis (14/07/2023) lalu.

Hal itu menyusul imbauan pembongkaran tugu perguruan silat oleh Bakesbangpol Jatim. Dari 27 perguruan silat yang diundang, ada 19 perguruan silat di Banyuwangi yang hadir memenuhi undangan. 

Wakil Ketua IPSI Banyuwangi, Sugihariyono membeberkan alasan di balik wacana pembongkaran atribut perguruan tersebut.

Alasannya atribut tersebut dinilai menjadi motif yang kerap memicu konflik antar perguruan. "Karena dinilai itu menjadi pemicu konflik," ujarnya.

Saat pertemuan awal, terjadi pro kontra antar perguruan silat. Beberapa sepakat dan beberapa lainnya minta wacana tersebut dikaji ulang.

Oleh karenanya pembahasan tidak hanya berhenti pada pertemuan tersebut. Dalam waktu dekat IPSI akan melakukan koordinasi juga dengan Polresta Banyuwangi.

"Memang harus ada pendekatan, dalam waktu dekat kami akan koordinasi pula dengan Polresta Banyuwangi," tegasnya.

Humas Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa Kabupaten Banyuwangi Rizky Alfian Restiawan mengatakan, pihaknya menyanggupi aturan dari pemerintah untuk melakukan pembongkaran tugu perguruan.

Hal ini sejalan dengan seruan Ketua PCNU Banyuwangi KH Moh Ali Makki Zaini. Ia juga sepakat terhadap himbauan pembongkaran tugu perguruan silat sebagai bentuk ikhtiar untuk mencegah terjadinya kerusakan.

"Pada dasarnya kami sepakat mengikuti aturan dari pemerintah tersebut karena Pagarnusa termasuk perguruan pencak silat naungan dari IPSI. Namun sebagai santri kami juga manut dawuh dari para ulama, terkhusus dari PCNU Banyuwangi," ungkap Rizky.

Meski demikian, Pagar Nusa belum melakukan langkah pembongkaran. Dalam waktu dekat PC Pagar Nusa akan menggelar rapat koordinasi tindak lanjut pasca pertemuan bersama tokoh perguruan silat lainnya di kantor Kesbangpol Banyuwangi pada Senin mendatang.

Sementara dari Ketua PSHT Cabang Banyuwangi Lilik Sukaryadi mengungkapkan, PSHT menganut sistem organisasi yang kolektif kolegial sehingga seluruh keputusan organisasi akan menyerap aspirasi dari banyak pihak melalui musyawarah. 

"Terkait dengan tugu tidak ada pemutusan hasil untuk dibongkar," ujarnya.

Lilik mempertanyakan terkait tugu yang dituding menjadi penyebab konflik atau keributan. Ia menyayangkan imbauan tersebut, karena menurutnya tugu memiliki nilai sejarah dari para pejuang kemerdekaan.

"Kenapa kok dimunculkan bahwa tugu menjadi salah satu penyebab?. Menurut pengamatan dan analisa kami, tugu pencak silat tidak salah apa-apa kenapa kok dijadikan target point?. Historis dari setia hati terate misalnya, orang-orang yang bergerak di bidang perjuangan ini lah sejarah kami di tugu ini umumnya adalah organisasi yg ikut merintis kemerdekaan," terang Lilik.

Ia berharap imbauan tersebut dikaji kembali, menurutnya pemicu konflik yang sebenarnya adalah pergeseran sosial di masyarakat yang mulai terkontaminasi oleh sosial media, bukan oleh keberadaan tugu perguruan silat.

Lilik juga khawatir, ada tujuan tertentu yang menunggangi imbauan pembongkaran tugu ini untuk kepentingan politik 2024 mendatang.

"Kenapa kok tugu, sosial media ini yang sebenarnya merusak saling menjelekkan yang satu dengan yang lain. Saya juga khawatir isu pembongkaran tugu perguruan ini ada maksud kaitannya dengan politik 2024 nanti," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya