KarSa Komitmen Dorong Millenial Senang Jadi Petani
Gito Wahyudi
- 16 September 2020 | 19:09 - Dibaca 1.68k kali
Politik
Pasangan KarSa panen raya bersama petani Desa Manyar, Kecamatan Sekaran
LAMONGAN - Di era revolusi industri 4.0. Banyak generasi muda atau kaum millenial yang enggan menjadi petani. Pemikiran tersebut berawal dari anggapan umum yang mengatakan bahwa jadi petani tidak bisa membuat orang kaya dan yang lebih parah katanya, 'jadi petani tidak ada masa depannya'.
Menyikapi realitas tersebut, pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati - Saim (KarSa) berencana memberdayakan generasi millenial untuk kembali cinta dengan dunia pertanian. Apalagi sumber penghasilan utama Kabupaten Lamongan 40 persen dari sektor pertanian dan perikanan.
Hal tersebut disampaikan, Kartika Hidayati saat menggelar diskusi dan panen raya bersama petani di Desa Manyar, Kecamatan Sekaran, Rabu (16/9/2020), sore.
"Tadi kita sudah sampaikan, harus ada petani petani millenial. Jadi kita buat kursus atau sekolah pertanian untuk anak muda, dengan mendatangkan mentor ahli pertanian, seperti profesor pertanian dan lain sebagainya. Jadi generasi millenial yang lulus sekolah ini mendapat semacam ijazah yang siap berperan menjadi ahli pertanian di wilayahnya masing masing," ujar Wakil Bupati Lamongan ini.
Sementara Calon Wakil Bupati Lamongan, Saim, mengaku akan memperbaiki sistem irigasi atau pengairan yang selama ini menjadi ancaman serius bagi petani. Selain itu juga solusi hama tikus dan wereng juga akan menjadi prioritas program KarSa.
"Jadi kami ingin di setiap kecamatan nantinya ada eskavator untuk memperlancar aliran sungai dan perbaikan saluran irigasi. Sehingga masalah kekeringan dan banjir bisa teratasi. Sudah kami estimasi 1 eskavator harganya sekitar Rp. 1,4 Milyar, tinggal kalikan saja 27 kecamatan. Dan saat ini sudah ada 15 unit eskavator," tegas Ketua DPC PDI Perjuangan Lamongan ini.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Gito Wahyudi |
Editor |
: |
Komentar & Reaksi