SUARA INDONESIA

Anggota Polri di Probolinggo Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim Dampak Covid-19

Lutfi Hidayat - 17 September 2021 | 20:09 - Dibaca 1.85k kali
TNI/Polri Anggota Polri di Probolinggo Jadi Orang Tua Asuh Anak Yatim Dampak Covid-19
Kapolresta Probolinggo, AKBP. R.M. Jauhari berikan bantuan sosial untuk para yatim. Insert: Anggota Polantas berikan motivasi anak asuh yang baru diangkat.

PROBOLINGGO - Sepanjang masa pandemi Covid-19 puluhan anak di Kota Probolinggo menjadi yatim piatu, akibat paparan virus Corona yang merenggut nyawa orang tua mereka.

Untuk meringankan beban anak-anak yatim itu, Polresta Probolinggo menggelar program 'Sapa Saya' (satu Polantas satu yatim piatu) yang dilakukan serentak di jajaran Polda Jatim. 

Kapolresta Probolinggo, AKBP. R.M. Jauhari mengatakan anak yatim yang menjadi asuhan anggota Polresta Probolinggo sebanyak 59 orang.

Anak-anak yatim tersebut, sambung Jauhari akan terus dipenuhi kebutuhan hidupnya serta biaya pendidikannya.

"Di Polres Probolinggo Kota sendiri kita mengangkat 59 anak asuh dari data 88 anak yatim di Kota Probolinggo. Kita harapkan para anggota menjadi anak asuh secara terus menerus dan tidak hanya hari ini," ungkapnya, Jumat (17/09/2021).

Pada kesempatan tersebut vaksinasi bagi masyarakat juga dilakukan agar target kekebalan komunal (herd immunity) segera tercapai.

Jauhari mengajak masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan 5 M, sehingga jumlah paparan Covid-19 di Kota Probolinggo terus menurun dari level dua ke level satu bahkan hingga kondisi kembali normal.

"Vaksinasi terus kami gencarkan baik itu untuk masyarakat umum, kalangan santri dan pelajar juga bagi para difabel. Tapi yang paling penting dan jangan sampai lengah adalah protokol kesehatan 5 M," imbuhnya.

Di tahun 2021 data Dinas Sosial Kota Probolinggo mencatat 88 anak menjadi yatim piatu akibat paparan Covid-19.

Sedangkan tahun 2020 masih dalam proses pendataan akibat adanya sejumlah kendala, salah satunya perbedaan kebijakan Pemerintah Pusat dan Badan Amil Zakat (BAZ).

Dukungan bantuan sosial dan pendampingan psikolog juga dilakukan pemerintah setempat untuk meringankan beban biaya hidup dan dampak traumatik anak.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya