SUARA INDONESIA

Harga Cabe Rawit Naik, Pedagang dan Pembeli di Lamongan Mengeluh

M Nur Ali Zulfikar - 06 January 2021 | 19:01 - Dibaca 8.05k kali
Ekbis Harga Cabe Rawit Naik, Pedagang dan Pembeli di Lamongan Mengeluh
Suasana jual beli di pasar Sidoharjo Lamongan

LAMONGAN - Ternyata cuaca buruk menjadi faktor utama kenaikan signifikan harga cabe rawit di sejumlah wilayah di Jawa Timur khususnya Kabupaten Lamongan.

Kenaikan tersebut membuat para pedagang dan pembeli cabai rawit terkena imbasnya. Bahkan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang hampir susah mendapatkan keuntungan.

Harga cabe rawit yang sebelumnya Rp 45 ribu perkilogram, kini melambung tinggi menjadi Rp80 ribu perkilogramnya.

Lailatul Rohimah (21), salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Sidoharjo Lamongan mengaku sudah seminggu ini omset penjualan cabai rawit menurun, akibat harga yang melambung tinggi.

"Sepi mas pembelinya dan kenaikan harga cabai sudah berlangsung sejak seminggu lalu. Biasanya banyak pembeli, sekarang pembeli berkurang drastis," ungkap Lailatul saat diwawancara awak media, Rabu (6/1/2021).

Kenaikan cabe rawit ternyata tidak sama dengan cabe merah besar yang harganya cenderung turun dari Rp 54 ribu menjadi 40 ribu perkilogramnya. 

"Sedangkan untuk sayuran, seperti kubis Rp 12 perkilogram-nya, bawang putih Rp 22 ribu, bawang merah Rp 25 dan wortel Rp 12 ribu. Untuk kentang dan tomat ada kenaikan cuma tidak terlalu signifikan. Tomat sendiri harganya dari Rp 8 ribu kini Rp 10 ribu dan kentang semula Rp 12 ribu menjadi 13 ribu perkilo," jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan, Muhammad Zamroni mengatakan, kenaikan harga cabai rawit di sejumlah pasar di Lamongan dipengaruhi cuaca buruk sehingga banyak petani cabai yang panennya kurang maksimal. 

Kondisi ini terjadi akibat petani cabai di Kabupaten Blitar, Kediri dan petani di kabupaten penghasil cabai lainnya sedang mengalami masa sulit dalam bertani.

"Faktornya cuaca yang terlalu ekstrim dan mengakibatkan panen cabai kurang maksimal. Sehingga suplai dari distributor tersendat karena pasokan dari petani juga minim," katanya.

Tidak hanya cabai, ujar Zamroni, kedelai juga mengalami kondisi yang sama. Karena cuaca buruk, sehingga petani mengalami gagal panen. Cuaca seperti ini mengakibatkan petani gagal panen,sehingga harga kedelai dipasaran naik.

"Untuk mengatasi kondisi ini, Pemkab tetap mengupayakan bersama bulog dan pertanian agar pasokan kedelai lancar," ujar mantan Kabag Humas Pemkab Lamongan ini.

Sementara itu, Direktur Perumda Pasar Lamongan, Suhartono menerangkan, sampai saat ini stok cabai rawit, merah dan kriting di Lamongan untuk beberapa hari ke depan masih aman. 

Dia juga menjelaskan bahwa, harga tersebut berlaku sama di beberapa Pasar binaannya, seperti di Pasar Babat dan Pasar Sidoharjo. Dia memperkirakan Minggu kedua Bulan Januari harga cabai rawit mulai turun.

"Upaya pemerintah dengan terus menggelar operasi pasar, tapi wewenangnya ada di Disperindag, kami nantinya akan berkoordinasi dengan instansi terkait. Ya kita semua berharap agar harga kebutuhan pokok lainnya juga tidak terkena imbas dari kenaikan cabai ini," pungkasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV