SUARA INDONESIA

Dari Usaha Rumahan Sampai Punya Toko Kue, Ini Kisah Inspiratif UMKM di Jembrana Sukses Berkat Digitalisasi

Muhammad Nurul Yaqin - 20 June 2023 | 16:06 - Dibaca 2.90k kali
Ekbis Dari Usaha Rumahan Sampai Punya Toko Kue, Ini Kisah Inspiratif UMKM di Jembrana Sukses Berkat Digitalisasi
I Kadek Susiyani (30), owner Mamanata Cake and Bakery di Jembrana, Bali, menunjukkan beberapa produk kue yang tersusun rapi di mesin pendingin. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

JEMBRANA, Suaraindonesia.co.id - Penggunaan teknologi digital menjadi hal penting dalam mendongkrak sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Telah banyak contoh pelaku UMKM yang semakin sukses setelah memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Salah satunya adalah Mamanata Cake and Bakery, toko kue asal Jembrana, Bali.

Mamanata Cake and Bakery merupakan nama brand usaha kue yang dijalankan I Kadek Susiyani (30). Beralamat di Jalan Mangga, Desa Loloan Barat, Kecamatan Negara.

Sejak awal berdiri di tahun 2017, wirausahawan muda ini telah memulai perjalanan secara online hingga bisnisnya cukup terkenal di wilayah Kabupaten Jembrana.

Kadek bercerita, mengawali bisnis kue dirinya belum memiliki toko. Lebih tepatnya masih lingkup industri kecil rumahan. Produk yang dibuat juga masih minim yakni pizza dan kue tart.

Tak banyak orang mengetahui bisnis Kadek lantaran desa yang menjadi tempat tinggal sekaligus usahanya relatif kecil. Meski demikian, tantangan tersebut tidak menghalangi Kadek untuk bermimpi dan berupaya mengembangkan bisnisnya.

"Saya tetap gencar melakukan promosi melalui platform digital baik facebook, instagram dan WhatsApp," ujarnya.

Perlahan tapi pasti keuletannya dalam promosi melalui digital membuahkan hasil, bisnis Kadek lambat laun memiliki pelanggan. Permintaan pizza dan kue tart semakin hari tambah meningkat.

Karena tidak lagi mampu memproduksi sendiri, Kadek merekrut tiga orang karyawan. Para karyawan secara bergantian membuat produk. Sementara Kadek fokus melayani pembeli.

"Pembeli kebanyakan kan online tuh, jadi ketika ada pesanan saya yang mengantar barangnya. Terkadang datang ke rumah, namun kebanyakan COD (cash on delivery)," ucap dia.

Setelah dua tahun berjalan, Kadek tercetus ide untuk mengembangkan berbagai jenis kue yang lain, mulai puding cake, bolu, roti, jajanan basah hingga kue catering.

"Ternyata produk baru yang saya buat ini juga mendapat respon bagus dari masyarakat. Permintaan justru lebih banyak dari pizza dan kue tart," ungkapnya.

Seiring dengan permintaan pasar yang tinggi, Kadek mengaku terkendala di permodalan. Namun itu bukan masalah berarti, untuk mengatasinya ia mengambil pinjaman modal di Bank BRI senilai Rp 50 juta berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Modal tersebut ia gunakan untuk keberlangsungan usahanya. Mulai memperbanyak bahan, termasuk membeli alat-alat penunjang seperti mesin pendingin, mikser dan oven.

Berkat suntikan modal dari BRI usaha kue Kadek terus moncer, belum genap setahun tepatnya di 2019 ia telah mampu mengembangkan usahanya dengan membuka toko kue.

Memiliki toko kue bagian dari keinginan Kadek untuk terus maju. Keberadaan toko offline tersebut menjadi salah satu bentuk branding untuk meyakinkan pembeli bahwa Mamanata Cake and Bakery bisa memproduksi sesuai dengan pesanan mereka.

"Karena awalnya mungkin hanya kelihatan usaha rumahan, jadi kurang meyakinkan untuk produksi secara banyak. Akhirnya memutuskan untuk buka toko," ujarnya.

Setiap hari di toko kuenya tidak pernah sepi pembeli. Kadek juga kerap mendapat pesanan dalam jumlah besar terutama saat perayaan hari besar di Bali, seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Kadek mengungkapkan, peran BRI cukup besar dalam hidupnya. Permodalan yang diberikan BRI sangat membantu mendongkrak bisnis yang dirintis. Terakhir, Kadek memberanikan mengambil pinjaman sebesar RP 250 juta.

"Uang tersebut untuk menambah alat, yang awalnya mesin pendingin satu saya belikan lagi, termasuk rak kue. Sisanya untuk memenuhi permintaan yang tinggi," cetus dia.

Kini, Kadek memiliki pendapatan bulanan. Dalam sebulan, ia mampu mengantongi omzet mencapai Rp 60 juta.

Bisnis kue milik Kadek telah menjadi sumber pendapatan utama bagi rumah tangganya. Bahkan, bisnisnya juga telah berkembang sehingga dapat menciptakan peluang kerja bagi orang-orang di sekitar lingkungannya.

"Sekarang sudah ada 9 karyawan. Di rumah produksi ada 5 orang yang bekerja, sedangkan di toko ada 4 orang. 2 shift pagi, 2 lagi shift malam," tukasnya.

Meski memiliki toko roti, Kadek tetap secara aktif memasarkan produk usahanya di platform digital. Selain itu, pembayaran di tempat usahanya juga telah digital melalui QRIS dan transfer.

"Sehingga pembeli yang tidak membawa uang cash tetap bisa melakukan transaksi secara non-tunai. Saya akui dengan digitalisasi semuanya jadi lebih praktis dan efisien. Karena online juga, usaha saya dikenal banyak orang," ungkapnya.

Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten menuturkan, BRI terus berkomitmen mengantarkan UMKM menjadi naik kelas.

KUR BRI telah terbukti banyak memberikan manfaat dalam mendongkrak perekonomian UMKM. Terlebih saat pandemi Covid-19 kemarin.

BRI Regional Office Denpasar mencatat, sepanjang 2022 KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga 12,4 triliun atau 100,57% dari target yang ditetapkan. 

“Penyerapan KUR di Wilayah Bali, NTB, dan NTT sepanjang tahun 2022 didominasi sektor produktif," kata Recky.

Respon positif dari masyarakat akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah yakni minimal 6 persen per tahun, menyebabkan penyerapan KUR di wilayah Bali, NTB, dan NTT dapat dimaksimalkan. 

Respon tersebut disambut baik oleh BRI dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online.

Pada tahun 2023 ini, BRI Regional Office Denpasar menargetkan penyaluran KUR Mikro sebesar Rp 6 triliun untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT.

"Kami optimistis jumlah ini dapat diserap dengan cepat karena masih tingginya antusiasme masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka," ungkapnya.

Syarat pengajuan KUR Mikro BRI sangat mudah, masyarakat bisa datang ke unit kerja BRI dengan membawa Identitas diri seperti E-KTP, Kartu Keluarga, Akta Nikah (bagi yang sudah menikah), IUMK atau Surat Keterangan Usaha atau Surat Keterangan Domisili Usaha dan rekomendasi atau ijin lain yang diperlukan. 

Alternatif lainnya, masyarakat bisa mengajukan melalui kurbali.com yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Bali, OJK Regional 8 Bali Nusra, dan Bank penyalur untuk memfasilitasi masyarakat mengajukan KUR lewat online

Selain itu, pengajuan KUR online juga bisa melalui kur.bri.co.id. Cara online ini lebih praktis karena masyarakat tidak perlu datang ke Bank saat pengajuan. Cara lainnya yaitu melalui Agen BRILink, dimana dokumen pengajuan nantinya akan direferensikan oleh Agen BRILink kepada petugas BRI untuk diproses. 

Selain mendorong UMKM mendapatkan kemudahan akses permodalan, BRI juga aktif mengajak UMKM agar go digital.

"BRI berupaya mendigitalisasi nasabah UMKM dengan melakukan pendampingan, pelatihan, membuat program dan produk untuk akselerasi digitalisasi UMKM," cetusnya.

Salah satunya program Brilian Preneur untuk pendampingan dan pelatihan nasabah UMKM dari proses penggunaan produk digital BRI, pelatihan manajemen usaha, sampai dengan menyertakan nasabah dalam pameran UMKM di JCC sehingga dapat memperluas pasar nasabah UMKM.

"UMKM binaan BRI yang sudah menerapkan digital marketing juga kita ajak menggunakan produk digital BRI untuk melakukan aktivitas jual beli secara online," katanya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV