SUARA INDONESIA, JEMBER - Aliansi Perjuangan Honorer Independen (APHI) siang mengawal data anggotanya sampai di tangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Pernyataan itu, disampaikan oleh Ketua Umum APHI Ratih Diah, saat dikonfirmasi Media, Senin (29/01/2024).
"Kita akan kawal semua data APHI sampai di tangan Kemenpan-RB. Mengingat, ada informasi Menpan-RB mempersilahkan mengajukan jika ada data yang masih tertinggal," terang Ratih dalam keterangannya.
Menurut Ratih, anggota APHI yang mayoritas adalah tenaga kesehatan dan tenaga administrasi di lingkungan dinas kesehatan harus benar-benar aman sampai di pusat.
Sebagai mitra dari pemerintah, APHI akan siap selalu bersinergi untuk memperjuangkan masib honorer.
"Kami sangat percaya kepada Dinas Kesehatan dan BKPSDM Jember akan memperjuangkan kami," lanjutnya.
Ratih melihat, selama ini tenaga kesehatan masih belum menjadi sorotan utama, di setiap ada formasi ASN PPPK.
"Padahal, pengorbanan kami saat Covid-19 sebagai garda terdepan melawan pandemi. Itu yang perlu diingat," katanya.
Sebagai organisasi resmi yang intens memperjuangkan nasib honorer, pihaknya berharap, Menpan-RB Azwar Anas, bisa membuka ruang kepada APHI untuk menyampaikan data dari bawah.
"Kalau perlu, kami akan terbang ke Jakarta. Sebagai langkah antisipatif kami juga ingin menyampaikan data dari kami sebagai pembanding menyampaikan data anggota kami yang masuk kategori layak program dalam perekrutan otomatis ASN PPPK," katanya.
MenPAN-RB Azwar Anas sebagaimana dilansir di media menyatakan, akan membuka pengaduan atau masa sanggah.
Hal itu dilakukan, apabila ada honorer yang sudah bekerja lama, tetapi tidak masuk dalam pendataan BKN 2022.
Sementara Kepala (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) BKPSDM Kabupaten Jember, Sukowinarno saat dikonfirmasi lewat selulernya membenarkan Pemkab Jember masih belum mengusulkan dan masih proses.
"Belum, masih finalisasi. InshaALLAH Rabu kami usulkan," tulisnya lewat pesan singkat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi