SUARA INDONESIA

APHI Pertanyakan Komitmen Dua Bacabup Jember terhadap Nasib Honorer Nakes

Tamara F - 17 September 2024 | 09:09 - Dibaca 1.80k kali
Kesehatan APHI Pertanyakan Komitmen Dua Bacabup Jember terhadap Nasib  Honorer Nakes
Aliansi Perjuangan Honorer Independen (APHI) Kabupaten Jember (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JEMBER - Dedi Haryanto, Wakil Ketua Aliansi Perjuangan Honorer Independen (APHI) Jember, merespons aneh kepada dua bakal calon Bupati Jember Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait (Gus Fawait).

Ia mengaku heran, dari banyaknya program yang yang digembar-gemborkan kepada masyarakat lewat banner dan media sosial, sama sekali tidak ada yang mencantumkan bagaimana memperjuangkan kesejahteraan dan nasib honorer untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN).

"Sangat menyayangkan. Kami adalah bagian penting dari negara. Tugas kami berat. Buat apa pintar tetapi tidak sehat, buat apa banyak pembangunan tapi sakit-sakitan. Peran kami sangat strategis. Tapi sering tidak diperhitungkan," terang Dedi kepada Suara Indonesia, Selasa (17/07/2024).

Aktivis kesehatan ini melihat, para tim pemenangan dan konsultan politik masing-masing bakal calon kurang jeli menawarkan program kepada masyarakat.

"Tertera hanya sopir ambulans dan kader posyandu yang disinggung. Apa jumlah kami dinilai terlalu sedikit, dibanding dengan massa yang lain. Apa kami golput saja?" katanya dengan nada kecewa.

Nakes perawat puskesmas ini menilai, dua bakal calon Bupati Jember yang akan berlaga itu terkesan seperti tidak melirik profesi mulia nakes untuk dimasukkan dalam program kerjanya ke depan.

"Ingat, Pak! jumlah kami ini di atas seribu orang. Kalah satu suara kalah. Satu suara berharga dalam politik. Kalah, Pak! Itu harus digaris tebal," sergahnya.

Pria yang getol memperjuangkan masib tenaga kesehatan ini hanya mengingatkan, agar bakal calon Bupati Jember bisa adil melihat masyarakat Jember.

"Begini-begini ini kami masyarakat Jember yang juga taat pajak. Kami juga mengabdi lama untuk masyarakat Jember. Belasan tahun," sindirnya.

Kamiludin, Tim pemenangan Gus Fawait-Joko menanggapi, bahwa kesejahteraan tenaga kesehatan khusus bidan dan perawat serta PTT puskesmas dan rumah sakit, sudah masuk program kerjanya.

"Kami sedang mengonsep semua leading sektor termasuk pendidikan dan tenaga kesehatan. Kami sangat menghargai perjuangan bidan dan perawat. Itu, tugas yang mulia, karena taruhannya nyawa. Tetap kami prioritaskan," tulisnya menanggapi pertanyaan wartawan.

Sementara Hanafi, ketua tim pemenangan Hendy- Gus Firjaun saat dikonfirmasi lewat pesan singkatnya menyampaikan bahwa selama ini sudah diperjuangkan.

"Itu kan masuk dalam PTT (pegawai tidak tetap) honornya. Sudah dinaikkan. Sudah masuk kategori GTT/PTT yang dinaikkan sampai dengan 2 juta lebih," tulisnya. ( Tamara F)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Tamara F
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV