SUARA INDONESIA

DAK Rehab Perpustakaan SDN Tempuran 1 Tuai Kritik, P2S : Kami Akan Perbaiki

Imam Hairon - 02 October 2020 | 11:10 - Dibaca 2.91k kali
Pendidikan DAK Rehab Perpustakaan SDN Tempuran 1 Tuai Kritik, P2S : Kami Akan Perbaiki
Rehabilitasi Ruang Perpustakaan SDN Tempuran 1 bersumber dari DAK 2020

NGAWI - Cepatnya pelaksanaan rehabilitasi ruang perpustakaan yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2020 yang diterima SD Negeri Tempuran 1, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi sebesar Rp 77.200.000 banyak tuai kritikan dari berbagai pihak.

Sesuai Juknis pelaksanaan selama 120 hari kalender tersebut, pihak sekolah melalui Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) mampu menyelesaikan dalam waktu singkat, yakni pengerjaan dimulai akhir Juli dan selesai awal September tentu hal ini mengundang banyak pertanyaan khususnya dari segi kualitas.

Bambang Kepala Sekolah SD Negeri Tempuran 1 saat ditemui dilokasi pengerjaan rehabilitasi perpustakaan mengatakan, dirinya melalui P2S akan melaksanakan atensi dari pihak manapun yang memberikan kritik dan saran terkait DAK.

"Kami sangat berterimakasih kepada pihak yang telah memberikan beberapa masukan baik itu kritik dan saran, kami akan menyampaikan secara transparan baik dari segi anggaran dan kondisi bangunan," ucapnya kepada wartawan pada Jumat (2/10/2020).

Pihaknya pun menyampaikan, bahwa rehabilitasi perpustakaan yang dilaksanakan berpedoman pada Juknis DAK, tentunya dalam hal ini sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Kami pasti akan mengerjakan DAK rehab ini sesuai Juknis, dengan berpedoman RAB yang sudah ditentukan, termasuk pengembangan dari rehab tersebut juga sudah sesuai mekanisme dengan dibuatkannya berita acara," jelas Bambang.

"Memang kami menyadari dengan pengerjaan yang selesai lebih cepat dari ketentuan berimbas terhadap kualitas pengerjaan, dan kami mengakui ada kekurangan tersebut. Saat ini langsung kita perbaiki, terlebih sesuai aturan lama pengerjaan masih ada waktu hingga 28 Oktober mendatang" tegasnya.

Bambang pun menerangkan terkait anggaran beberapa waktu yang lalu kami mengalami kesulitan, termin pertama baru ada pencairan, sedangkan pelaksanaan sudah harus berjalan dan ada batas akhir, sehingga kami harus ekstra, bahkan bilamana perlu kami talangi, dan ini terjadi tidak disekolah kami saja, melainkan sekolah yang lain pun sama," tukasnya.

"Jadi, kami selaku pelaksana DAK swakelola rehab perpus ini sangat berterimakasih, kritik dan saran kami kerjakan, mulai dari perbaikan ulang tembok perpustakaan sebelah timur dan barat, jumlah mebeler rak buku hingga meja dan kursi yang kemarin kurang saat ini sudah lengkap" pungkasnya.

Sementara itu, Joko Susilo yang disebut sebagai Koordinator DAK tingkat Kabupaten melalui sambungan seluler mengatakan, dirinya bukan sebagai Koordinator melainkan hanya membantu memberikan petunjuk dan masukan jika ada kendala.

"Jadi bila saya disebut Koordinator DAK Kabupaten itu hanya salah persepsi, jadi kami semua Pengawas Kepala Sekolah sifatnya hanya membantu, memberikan masukan tidak hanya dipermasalahan DAK tetapi di beberapa hal lain dan itu sudah menjadi tupoksi kami, jadi ini perlu saya luruskan" ungkapnya.

Suratman yang merupakan pengawas Kepala Sekolah wilayah kerja Kecamatan Paron, dengan adanya masukan dari berbagai pihak terkait DAK, dirinya beberapa waktu yang lalu langsung mengumpulkan para lembaga sekolah, hal ini guna untuk mengingatkan agar pelaksanaan DAK swakelola ini wajib mengikuti aturan yang ada, tentu sesuai RAB.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV