KRAKSAAN - Prestasi skala internasional kembali diraih mahasiswa Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong, Kabupaten Probolinggo.
Kali ini dua mahasiswi UNZAH Genggong berhasil meraih Bronze Medal (Medali Perunggu) dalam ajang Global Competition for Life Sciences Collaboration with University College Dublin (UCD) di Kota Dublin, Irlandia (10/04/2022) lalu.
Medali ini diperoleh setelah mereka mengembangkan minyak goreng berbahan dasar buah alpukat.
Salah seorang peserta tim kompetisi, Iroda Aulya menjelaskan produk minyak goreng ini sebelum diikutkan kontes telah melewati tahap penelitian selama 2 bulan.
"Saya dan taman saya Faizah dari Februari lalu melakukan penelitian. Hingga akhirnya bisa membuat minyak goreng berbahan alpukat," ujarnya kepada suaraindonesia.co.id, Sabtu (16/04/2022).
Mahasiswi Program Studi (Prodi) Perbandingan Madzhab itu awalnya gugup dan kurang percaya diri harus bersaing karya ilmiah di ajang internasional.
Namun setelah terpilih sebagai juara ketiga, rasa gugup itu berubah menjadi kebanggaan dapat mengharumkan nama kampusnya.
"Lomba ini diikuti 240 tim dari 12 negara. Bahkan ada negara-negara maju yang ikut seperti Cina dan Korea." Jelasnya.
Pembina tim olimpiade UNZAH Genggong, Ainur Rofiq mengatakan ide awal penelitian bukan pengembangan minyak goreng dari alpukat, melainkan pengembangan masker wajah dari alpukat.
"Karena melihat kondisi masyarakat dan fenomena sekarang, jadi kita ubah arahnya pada kebutuhan masyarakat umum yang mendesak," tandasnya.
Meski begitu, Ia menyayangkan pada kompestisi kali ini hanya mendapatkan medali perunggu.
Jika melihat harga dan kelangkaan minyak goreng saat ini semestinya bisa membawa medali emas.
"Ternyata kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng hanya ada di Indonesia," ucapnya berkelakar.
Rofiq menjelaskan minyak goreng dari alpukat ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan minyak goreng berbahan sawit.
Minyak goreng alpukat lebih rendah kalori dan harga produksi yang lebih murah.
"Harga jual minyak goreng ini bisa separuh harga minyak curah saat ini. Lemahnya cuma ada di bahan dasar, tentu menunggu musim alpukat dulu," urainya.
Sementara Rektor UNZAH Genggong, Dr. Abdul Aziz Wahab sangat mengapresiasi prestasi skala internasional yang kembali diraih mahasiswanya.
"Alhamdulillah mahasiswa kita bisa berprestasi lagi, dari Januari sampai April ini total kita telah menorehkan 43 prestasi Nasional dan 5 prestasi Internasional," ungkapnya.
Puluhan prestasi skala nasional dan internasional itu, diharapkan dapat menjadi pelecut semangat mahasiswa lain untuk terus bersaing meraih prestasi di berbagai bidang lain.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi