LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten Lamongan telah menerjunkan bekho amphibi untuk membersihkan lebatnya enceng gondok yang tumbuh di sepanjang aliran Sungai Pasi Bengawan Jero mengakibatkan arus air terhambat.
Pengerahan backhoe amphibi ini tentu sangat membantu masyarakat dalam proses pembersihan. Karena dalam sekali ayun lengan backhoe amphibi sama dengan kerja 10 orang selama satu jam. Meski begitu peran gotong royong masyarakat juga sangat besar.
“Terima Kasih kepada masyarakat yang sudah turut membantu membersihkan enceng gondok, ini akan mempercepat jalannya air ke laut,” tutur Bupati Fadeli saat meninjau secara langsung kegiatan pembersihan enceng gondok di Jembatan Waung, Karangbinangun, Senin (11/1/2021), siang.
Dengan didampingi Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0812 Letkol Inf. Sidik Wiyono, Bupati Fadeli juga meninjau kesiapan pompa air yang berada di Sluis Kuro, Karangbinangun.
“Curah hujan yang cukup tinggi terutama di wilayah bagian selatan, ternyata mengakibatkan bendungan di Bengawan Jero mengalami kendala. Sehingga tidak dapat membuang secara langsung air dari Bengawan Solo yang cukup tinggi,” ujar Fadeli.
Usai lakukan peninjauan, Bupati Fadeli meneruskan perjalanan mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Putatbangah, Kecamatan Karangbinangun. Kepada masyarakat terdampak Fadeli berpesan untuk tetap menjaga kesehatan dan mentaati protokol kesehatan.
“Mari tetap menjaga kesehatan. Di situasi Covid ini kesehatan terus di jaga, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer dan yang lebih penting lagi atine seneng (hatinya senang),” tuturnya.
Dalam kunjungan tersebut, Fadeli juga menyalurkan sebanyak 300 paket sembako kepada warga kurang mampu terdampak banjir.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lamongan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air di Bengawan Solo dan Bengawan Jero meluap dan menggenangi rumah warga hingga jalanan.
Terdapat 1.307 rumah tergenang di sembilan desa di Kecamatan Karangbinangun, sedangkan di Kecamatan Glagah terdapat delapan desa dengan 480 rumah yang tergenang banjir.
Sedangkan di Kecamatan Kalitengah ada delapan desa dengan 419 rumah tergenang banjir serta 283 rumah juga tergenang banjir di empat desa di Kecamatan Deket.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
Editor | : |
Komentar & Reaksi