SUARA INDONESIA

Memasuki Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Warga Banyuwangi Waspadai Awan Cumulonimbus

Muhammad Nurul Yaqin - 18 January 2021 | 16:01 - Dibaca 4.69k kali
Peristiwa Daerah Memasuki Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Warga Banyuwangi Waspadai Awan Cumulonimbus
Ilustrasi. (Foto: dokumen suaraindonesia)

BANYUWANGI- Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Ibnu Haryo, menyampaikan bahwa Banyuwangi sudah memasuki puncak musim hujan.

Kata dia, puncak musim penghujan terjadi di bulan Januari-Februari 2021. Untuk itu pihaknya mengimbau agar warga mewaspadai adanya awan cumulonimbus.

"Awan cumulonimbus berpotensi adanya angin kencang, petir dan berpotensi hujan sedang sampai lebat. Umumnya akan terjadi di bulan-bulan Januari dan bulan Februari ini," terangnya saat dikonfirmasi, Senin (18/1/2021).

Diketahui, penumpukan awan berlebihan atau disebut cumulonimbus merupakan salah satu pemicu cuaca buruk ketika hujan lebat.

Potensi bahaya yang ditimbulkan beragam. Angin kencang dan puting beliung. Situasi ini bisa menyebabkan bangunan rusak, merobohkan pepohonan. 

Dampak lain, hujan sangat lebat yang berpotensi menyebabkan banjir, tanah longsor. Juga sambaran petir yang bisa melukai manusia.

"Jadi waspadai ketika adanya awan cumulonimbus di wilayah tersebut," uncap Ibnu singkat.

Perihal La Nina, Ibnu mengatakan untuk saat ini dampak fenomena itu masih terbilang lemah. Tetapi meskipun begitu hal itu juga menjadi faktor intensitas hujan yang saat ini terjadi.

"Namun fenomena itu juga sangat berpotensi untuk meningkatkan penguapan dan pertumbuhan awan hujan, terlebih saat ini juga terjadi siklus MJO yang berpengaruh pada cuaca hingga sedang di 3 hari kedepan" ujarnya.

Untuk 3 hari kedepan, ia menginformasikan jika cuaca di Banyuwangi masih terbilang stabil tidak sampai mengalami cuaca ekstrim.

"Berawan hingga hujan ringan, sedang tinggi gelombang di selat Bali masih dikategorikan rendah 0,3 - 1,3 meter, sedang di perairan laut selatan Banyuwangi itu 1,5 - 2 meter," bebernya.

Melihat hal itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap mewaspadai potensi dan dampak buruk yang mungkin saja bisa timbul. 

"Untuk masyarakat di dataran tinggi dengan lereng curam harap mewaspadai adanya longsor, masyarakat yang berada di dataran rendah selalu waspada resiko banjir, dan terakhir untuk masyarakat yang berada di perairan waspadai naiknya gelombang," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya