LAMONGAN - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 452, Bupati Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati Abdul Rouf, ziarah dan tabur bunga di makam para pejuang (founding fathers), di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan, Selasa (25/5/2021).
Didampingi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lamongan, Bupati Yuhronur, melaksanakan tahlil dan tabur bunga di makam Mbah Sabilan, Mbah Punuk, dan Mbah Lamong.
Yuhronur mengungkapkan, apa yang dilakukan ini merupakan tradisi yang selalu dilakukan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud bakti pada leluhur, agar semangat juangnya terus menjadi teladan bagi generasi saat ini.
“Bukan Bangsa yang besar, jika tidak menghargai para pahlawannya. Bukan generasi yang tangguh, ketika generasi itu tidak mengetahui akar budaya dan pendahulu-pendahulunya," ungkap CEO Persela Lamongan ini.
Pria yang akrab disapa pak YES itu menegaskan bahwa momen HJL 452, harus jadi momentum melihat jati diri Kabupaten Lamongan, jati diri kita, darimana kita, ke arah mana yang akan kita bawa. Apa yang telah dilakukan pendahulu-pendahulu akan menjadi keteladanan, contoh, motivasi, tekad semua untuk membawa Kabupaten Lamongan ini menuju ke arah yang lebih baik, menjemput kejayaan.
“Mari kita jadikan setiap peringatan Hari Jadi Lamongan ini untuk mendapatkan kembali skill, motivasi, dan tekad bagi kita semuanya untuk membangun Lamongan menuju kejayaan. Saya yakin dengan kebersamaan yang selalu saya sampaikan, semuanya ini akan bisa kita raih,” tegasnya
Perlu diketahui, peringatan HJL berawal saar Mbah Lamong (Ranggahadi) diwisuda oleh gurunya Sunan Giri II pada 10 Dzulhijjah 976 H/ 26 Mei 1569.
Mbah Lamong merupakan murid kesayangan, karena jasa dan keteladanannya dalam melaksanakan dakwah, yang kemudian berjuluk Tumenggung Surajaya.
Sementara, penamaan Mbah Lamong, sendiri diberikan berkat kebaikan dan keuletannya dalam mengasuh atau mengajarkan segala bidang, yang kemudian hari menjadi cikal bakal nama Kabupaten Lamongan.
Dalam bahasa jawa kuno, Lamong berasal dari kata “La/Ra” yang artinya baik dan “Mong” yang artinya among, momong. Jika dijabarkan Lamong memiliki arti pamong yang baik, sebagaimana keteladanan yang diberikan oleh Ki Ranggahadi.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana, Dandim 0812 Letkol Inf. Sidik Wiyono, Ketua DPRD Lamongan, H. Abdul Ghofur, Ketua MUI KH. Abdul Aziz Khoiri, dan jajaran Forkopimda setempat. (adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi